Menteri Susi Pudjiastuti terlihat sedang berada di Pulau Senoa. Berpasir putih dan laut biru, Senoa punya cerita lain tentang bentuk pulaunya yang ‘hamil’.
Pulau Senoa berada di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Menjadi salah satu garda terdepan Indonesia, Pulau Senoa berbatasan langsung dengan Malaysia dan Laut Cina Selatan.
Berada di sebelah timur Pulau Bungurang (Natuna), Senoa tidak memiliki penghuni alias pulau kosong. Selain kosong, Pulau Senoa memiliki wajah yang unik.
Dikumpulkan tfanews.com Rabu (24/4/2019) Pulau Senoa memiliki bentuk yang sedikit berbeda. Kalau dilihat dari kejauhan, pulau ini akan terlihat seperti seseorang yang sedang berbaring.
Bentuk kepala dan postur tubuh bisa terlihat. Bagian perut bahkan terlihat seperti orang yang sedang hamil. Itu mengapa Senoa disebut juga dengan Pulau Berbadan Dua atau Pulau Hamil.
Menurut kepercayaan masyarakat, pulau ini tidak begitu saja berbentuk seperti wanita hamil. Dahulu kala ada seorang raksasa yang hidup di sana. Sampai akhirnya raksasa ini mati namun dalam keadaan hamil.
Mitosnya, dari raksasa tersebutlah pulau ini terbentuk. Oleh sebab itu, Senoa memiliki bentuk yang unik, seperti wanita hamil.
Dibalik bentuknya yang unik, Senoa menawarkan keindahan alam yang mempesona. Begitu menginjakkan kaki di sini, traveler akan langsung disambut dengan sentuhan lembut laut.
Pasir putih yang membentang akan membuat kamu terkagum-kagum. Angin membelai lembut nyiur di tepi pantai. Kamu akan serasa di pulau pribadi.
Sebagai pulau kosong, kamu harus menyiapkan perlengkapan sendiri jiga ingin berlibur ke sini. Karena aktivitas seperti snorkeling, diving atau paddle board sangat disarankan di Pulau Senoa.
Barisan karang yang memukau tak akan membuatmu bosan. Deburan ombak tenang membuat kamu bisa bersantai sambil main paddle board seperti yang pernah dilakukan Menteri Susi Pudjiastuti. Tapi bawa semua perlengkapannya sendiri ya traveler.
Menurut masyarakat setempat, Pulau Senoa juga dijadikan rumah bagi penyu-penyu yang ingin bertelur. Ini mungkin jadi salah satu alasan kenapa pulau ini tetap dibiarkan kosong. Sehingga penyu-penyu bisa nyaman untuk bertelur.
Pulau Senoa hanya menyediakan rumah pantai dan menara mercusuar. Walau kosong, namun wisatawan diharapkan untuk membawa kembali sampah plastik yang digunakan. Sehingga tak ada sampah yang masuk laut.
Cara ke sana:
Perjalanan menuju Pulau Senoa tidak telalu sulit, dari pusat Kota Ranai bisa langsung menuju ke Pelabuhan Sepampang. Di sana banyak terdapat kapal-kapal pompong yang siap disewa menuju Pulau Senoa dengan biaya kisaran 300-500 ribu rupiah (pp).
Selamat berlibur traveler.