Ingin Dapat Shaf Pertama di Masjidil Haram? Ini Tipsnya

Bagikan

Kepadatan jamaah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, semakin meningkat. Jamaah pun kerap datang lebih awal untuk mendapatkan shaf terdepan untuk shalat wajib.

Kepala Bidang Bimbingan Ibadah dan Pengawasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Ali Rokhmad menyarankan jamaah untuk datang tiga jam sebelum waktu shalat tiba. Jamaah juga sebaiknya melaksanakan tawaf untuk mendekati posisi shaf awal.

“Bagi perempuan segera memposisikan shaf awal khusus untuk perempuan,” kata dia, Minggu (26/5).

Ali menambahkan jamaah haji yang datang ke Kota Makkah harus dapat memaksimalkan pelaksanaan ibadahnya. Jamaah dapat melaksanakan umrah wajib, khususnya untuk mereka yang memilih melaksanakan haji tamattu’.

Tim Ibadah juga mendorong jamaah melaksanakan tawaf, shalat berjamaah dan i’tikaf di Masjidil Haram. “Pahalanya 100 ribu kali dibandingkan masjid lainnya, kecuali Masjid Nabawi 1000 kali,” ujar Ali.

Ibadah lainnya, yaitu membaca al Qur’an, memperbanyak dzikir, bersedekah, dan berziarah ke tempat-tempat bersejarah. Jamaah juga dapat melaksanakan umrah sunnah dengan mengambil miqat di Tan’im, Ji’ronah, atau Hudaibiyah.

Namun, Ali mengingatkan, jamaah juga harus memperhatikan kondisi fisik atau kesehatan masing-masing terutama menjelang wukuf di Arafah. Sebab, jamaah harus melaksanakan ritual haji yang panjang.

Dia menjelaskan rangkaian ritual haji itu ihram, wukuf, mabit di Muzdalifah dan Mina, melontar jumrah Aqabah, tawaf ifadhah, tahallul, melontar jumrah ula, wusta, dan aqabah, serta tawaf wada.

“Jamaah juga harus membayar DAM dan melaksanakan Kurban,” kata dia.

Kepala Seksi Bimbingan Ibadah dan Pengawasan KBIH Daerah Kerja (Daker) Makkah Tawwabuddin juga mengatakan jamaah memang berhak melakukan seluruh aktivitas di Masjidil Haram. “Tapi, jangan berlelah-lelah untuk persiapan Armina,” kata dia.