Destinasi Dunia

Ingin Taklukan Atap Tertinggi Korea Selatan? Ini 5 Langkah Mendaki Puncak Gunung Hallasan

Mendaki ke puncak Gunung Hallasan bisa jadi salah satu pengalaman tak terlupakan selama berwisata di Pulau Jeju, Korea Selatan. Wajib dicoba!

Terletak tepat di tengah Pulau Jeju, gunung berapi Halla (Hallasan) merupakan salah satu ikon wisata di Pulau Jeju.

Sebagai gunung tertinggi yang ada di Korea Selatan, Hallasan menjadi spot mendaki favorit bagi banyak warga lokal maupun wisatawan asing.

Ada 6 jalur yang tersedia untuk mendaki Hallasan, antara lain: jalur Seongpanak, jalur Gwaneumsa, jalur Eorimok, jalur Yeongsil, jalur Eoseungsaengak dan jalur Donnaeko.

Kalau Anda ingin mendaki sampai ke puncak, Anda sebaiknya memilih jalur Seongpanak atau jalur Gwaneumsa karena hanya 2 jalur ini yang akan membawa Anda sampai ke puncak gunung.

Saat mendaki Hallasan awal Oktober 2018 lalu, saya memilih jalur Seongpanak karena jalur ini merupakan jalur yang paling banyak dipilih oleh pendaki.

Jarak tempuh untuk tiba di puncak gunung melalui jalur Seongpanak kurang lebih sejauh 9,6 km. Walau jarak tempuhnya lebih panjang dari jalur Gwaneumsa (8,7 km), medan pendakian di jalur Seongpanak lebih mudah ditempuh dibandingkan jalur Gwaneumsa.

Tingkat kesulitan jalur pendakian Seongpanak dibagi menjadi tiga bagian: mudah (5,8 km pertama), sedang (1,5 km berikutnya) dan sulit (2,3 km terakhir).

Sejauh 5,8 km pertama dari pintu masuk, Anda akan mendapati jalur pendakian yang terbilang datar dan cukup mudah untuk dilalui. Setelah mendaki sejauh 4,1 km, Anda akan mencapai Sokbat Shelter yang merupakan pos peristirahatan pertama bagi pendaki.

Pos ini menyediakan toilet yang dapat digunakan oleh pendaki secara gratis. Di sana juga tersedia bangku tempat duduk, namun jumlahnya terbatas.

Sejauh 1,3 km dari Sokbat Shelter, Anda akan memasuki medan dengan tingkat kesulitan sedang dimana jalur pendakian mulai menanjak. Selain itu, pada tingkat ini, jalur pendakian menjadi lebih sulit karena Anda harus mendaki medan bebatuan.

Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena setelah mendaki sejauh 3,2 km dari pos peristirahatan pertama, Anda akan disambut oleh Jindallaebat Shelter atau pos peristirahatan kedua. Pos ini lebih besar dari pos peristirahatan pertama.

Anda bisa leluasa duduk maupun rebahan karena pos ini dibangun dengan alas kayu yang membuat mendaki lebih leluasa untuk duduk atau beristirahat di bawah jika tidak kebagian bangku tempat duduk.

Sangat disarankan untuk memanfaatkan waktu beristirahat di pos ini sebaik mungkin karena selepas dari Jindallaebat Shelter, Anda akan memasuki jalur paling sulit selama pendakian ini.

Memasuki jalur yang dikategorikan sebagai sulit, Anda akan merasakan medan bebatuan yang semakin menanjak dan menyempit. Anda mungkin harus berhenti dan minggir sejenak jika berpapasan dengan pendaki yang menuruni gunung.

Kabar baiknya, ketika sudah mendekati puncak gunung, Anda akan melihat tangga kayu dibangun sepanjang sisa jalur pendakian. Jalur kayu inilah yang akan Anda lalui sampai mencapai ke puncak gunung.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 5 jam, Anda akan tiba di puncak Hallasan. Perjuangan mendaki selama berjam-jam akan terbayar saat melihat pemandangan yang luar biasa indah di puncak tertinggi Korea Selatan ini.

Anda bisa melihat kawah Baekrokdam berada di puncak Hallasan. Jangan lupa untuk berfoto dengan latar belakang kawah Baengnokdam yang cantik ini ya. Selain kawah Baekrokdam, Anda juga bisa menikmati pemandangan Pulau Jeju dari atas gunung.

Selama berada di puncak Hallasan, banyak pendaki yang duduk berkelompok untuk menyantap bekal makanan bersama-sama.

Anda sebaiknya memanfaatkan waktu di puncak Hallasan untuk menikmati pemandangan sekaligus beristirahat karena untuk menuruni Hallasan diperlukan waktu yang kurang lebih sama dengan waktu untuk mendaki ke puncak.

Masih ingat medan bebatuan yang saya bicarakan diatas? Nah, medan tersebut memakan waktu paling lama saat menuruni gunung.

Hal ini karena Anda harus berhati-hati agar tidak terpeleset, terutama jika Anda menginjak batuan yang tidak stabil dan mudah goyang.

Jika Anda berencana untuk menambahkan Hallasan ke dalam itinerary selama berlibur di Pulau Jeju, ada baiknya Anda memperhatikan hal-hal berikut:

1. Mulailah pendakian sepagi mungkin. Selain untuk menghindari keramaian pengunjung, Anda tidak akan diperbolehkan untuk mendaki ke puncak gunung apabila Anda tiba di Jindallaebat Shelter di atas jam 1 siang.

2. Bawalah minuman dan makanan atau snack yang cukup. Anda tidak akan menemukan penjual makanan atau minuman di Sokbat Shelter dan Jindallaebat Shelter. Dekat area parkir kendaraan, ada kantin yang menjual snack dan makanan dimana Anda bisa sarapan sekaligus membeli amunisi sebagai bekal naik gunung.

3. Gunakan sepatu trekking yang nyaman. Menggunakan sepatu yang cocok dan nyaman untuk mendaki sangat membantu Anda saat berada di medan bebatuan.

4. Jika Anda melakukan pendakian di bulan Oktober seperti saya, sebaiknya Anda membawa jaket karena udara sudah mulai dingin. Saat Anda mencapai puncak, cuaca akan menjadi semakin dingin dan berangin, bahkan sempat turun kabut.

5. Gunakan toilet dekat lokasi parkir kendaraan. Walau di setiap pos peristirahatan disediakan toilet, sebaiknya Anda menggunakan toilet dekat lokasi parkir kendaraan sebelum memulai pendakian karena toilet di area tersebut merupakan toilet yang paling bersih.

Kalau Anda termasuk tipe traveler pecinta alam, Anda wajib menambahkan Hallasan ke bucket list travelling Anda karena berdiri di puncak tertinggi di Korea Selatan tentunya akan menjadi suatu pencapaian dan kebanggaan tersendiri yang tidak akan Anda lupakan.

Marshal

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago