Setelah posisi pertama kini diduduki negara asal Timur Tengah, Uni Emirat Arab, ada sejumlah negara yang memiliki kekuatan paspor paling lemah. Apa saja?
Passport Index, setiap tahunnya merilis daftar Global Passport Index untuk mengurutkan sejumlah paspor berbagai negara dengan akses masuk luar negeri dan kemudahannya. Semakin mudah, maka paspor itu dianggap semakin kuat.
Berdasarkan informasi yang dilihat tfanews.com dari Passport Index, Jumat (10/5/2019) 10 negara pertama diisi oleh berbagai wilayah. Seperti UAE (1), Finlandia dan Jerman (2) dan Singapura (3).
Dari 88 posisi, ada 10 daftar yang masuk ke dalam kekuatan paling rendah. Hal ini, karena akses ke luar negeri yang minim dan sangat terbatas. Akses pun dipengaruhi banyak faktor, yang paling utama adalah perjanjian antar negara.
Dalam satu posisi, bisa diisi oleh lebih 1 negara. Faktornya adalah jumlah akses yang dimiliki bisa jadi sama dari satu negara dengan negara lain.
Di posisi 88 terdapat satu negara saja, yakni Afghanistan. Posisi Afghanistan berada di bawah Suriah (86), Iraq (87) dan Korea Utara (80).
Dalam data Global Passport Index, Afghanistan hanya memiliki akses ke 5 negara bebas visa, 25 negara dengan akses Visa on Arrival dan 168 negara dengan aplikasi visa.
Bisa dibilang, negara-negara yang memiliki konflik berada di 10 terbawah. Umumnya diduduki oleh negara dari Benua Afrika dan beberapa dari Asia.
Berikut selengkapnya, 10 negara dengan kekuatan paspor paling lemah:
79. Nigeria, Lebanon, Republik Dem. Kongo, Sudan Selatan
80. Korea Utara
81. Bangladesh, Palestina, Ethiopia
82. Libya
83. Iran, Eritrea, Sudan
84. Yaman
85. Somalia
86. Suriah, Pakistan
87. Irak
88. Afghanistan