Meski sudah pernah ke Tanah Suci (Makkah dan Madinah), seseorang biasanya ingin kembali ke sana. Ada saja sesuatu yang ngangenin, yang mendorong mereka ingin merasakan lagi suasana di sana. Apa saja?
Ka’bah
Bangunan berbentuk kubus berbalut kiswah hitam itu adalah kiblat umat Islam. Di mana pun mereka berada pasti akan menghadap ke Ka’bah ketika melaksanakan shalat.
Ketika berziarah ke Makkah, umat Islam biasanya melaksanakan umrah. Setelah berihram di miqat dan berniat haji atau umrah, jamaah akan bertawaf di Masjidil Haram.
Jamaah biasanya menyempatkan diri menempelkan badan di Ka’bah untuk berdoa. Ketika itu biasanya mereka menangis haru karena melihat langsung bangunan warisan Nabi Ibrahim yang dikenal sebagai bapak para nabi.
Setelah itu mereka melaksanakan sa’i dan bertahalul.
Air Zamzam
Biasanya jamaah beristirahat setelah melaksanakan tawaf. Sambil berjalan santai dari tempat tawaf (mathaf) menuju tempat sa’i (mas’a) jamaah biasanya menyempatkan diri meneguk air zamzam.
Berdasarkan catatan sejarah, air ini merupakan anugerah Allah untuk istri Nabi Ibrahim, Hajar, dan anaknya Ismail, yang kelelahan pada masa awal menempati Makkah.
Air itu terus memancar hingga detik ini. Jamaah haji dan umrah pasti membawa air tersebut sebagai oleh-oleh.
Raudhah
Raudhah adalah tempat antara makam Rasulullah dan mimbar Masjid Nabawi di Madinah. Area ini ditandai dengan karpet berwarna hijau. Pada musim haji (Dzulqa’dah — Dzulhijjah) dan umrah (puncaknya pada Ramadhan), raudhah menjadi tempat yang paling dinikmati.
Di sana jamaah mendirikan shalat sunah dan berzikir. Berdasarkan hadis, barang siapa yang berdoa di raudhah akan dikabulkan oleh Allah.
Anyway setiap Muslim bercita-cita untuk dapat mengunjungi Tanah Suci, karena itu merupakan bagian dari ajaran Islam yang dianjurkan (untuk berumrah, bahkan wajib (untuk berhaji). Namun kewajiban itu akan gugur jika seseorang dikategorikan tak mampu.