Berbicara tentang Lombok, memang tidak terlepas dari keunikkan yang dimilikinya. Salah satunya budaya uniknya adalah tradisi Bau Nyale.
Tradisi ini adalah kegiatan menangkap cacing laut dengan tangan. Budaya ini hanya digelar sekali dalam setahun.
Bahkan kini, tradisi ini dikemas dalam bentuk event besar dan dirangkaikan dengan berbagai kegiatan ikonik lainnya. Di tahun 2019 ini saja, Tradisi ini masuk dalam Top 10 Event Nasional Kementrian Pariwisata Republik Indonesia dengan sebutan Festival Pesona Bau Nyale 2019.
Nyale adalah sebutan bagi jenis cacing laut oleh orang Lombok yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Seorang putri cantik kerajaan yang memilih menceburkan dirinya ke laut lepas.
Alasannya cukup sederhana, Mandalika terkenal cantik. Sehingga banyak pangeran datang untuk memperebutkan Mandalika. Tak menginginkan terjadinya perang, Mandalika memilih untuk terjun ke laut.
Dengan menangkap Nyale, warga mengartikan telah bertemu dengan putri Mandalika yang menjelma sebagai cacing. Tak heran jika dalam pelaksanaannya, ribuan warga dari berbagai usai mengerumuni laut hanya untuk menangkap cacing tersebut.
Legenda Putri Mandalika ini dikenal hampir di seluruh penjuru Pulau Lombok bahkan hingga ke penjuru Pulau Sumbawa. Meski begitu, belum ada bukti kuat sejarah yang menyatakan Mandalika yang sangat melegenda ini.
Proses menangkap Nyale dilakukan dengan menggunakan jaring khusus dan dimulai sejak dini hari menjelang pagi. Dibantu dengan alat penerang seperti senter, warga siap menangkap cacing yang memiliki beragam warna ini di tepi laut. Dibutuhkan kesabaran agar tangkapan banyak, mengingat cacing ini cukup lincah dan licin.
Nyale warna-warni ini dikenal mengandung protein yang tinggi sehingga sangat nikmat dan layak untuk dikosumsi. Tak heran jika setelah menangkapnya, warga langsung memasak dengan cara pepes menggunakan daun pisang. Ini jadi salah satu wisata kuliner yang bisa kamu jajal.