Ini Dia Kekhasan Desa Wana di Provinsi Lampung

Bagikan

Budaya leluhur bangsa ini dibangun dengan perangai terpuji: saling menghargai dan tolong-menolong dalam kebaikan. Tutur kata mereka halus, sehingga enak didengar dan menggugah hati orang sekitar. Itulah kekhasan Desa Wana

Masyarakat di sana memang terkenal ramah kepada setiap wisatawan yang datang kesana. Sekitar satu kilometer dari pemukiman warga setelah memasuki gerbang, pengunjung akan menemukan rumah panggung tua.

Usianya sudah ratusan tahun. Di dalam rumah itu terdapat banyak benda-benda bersejarah.

Terbuat dari kayu

Rumah khas budaya Lampung itu terbuat dari kayu. Meski sudah ratusan tahun, kayu-kayunya tetap utuh. Kayu itu berasal dari pohon yang ada di hutan sekitar.

Rumah-rumah itu menjadi primadona wosatawan ketika mengunjungi Desa Wana. Tidak kosong. Di dalamnya ada penghuni yang merupakan ahli waris pendiri rumah.

Keluarga secara turun temurun menempati rumah tersebut sehari-hari. Tak ada perubahan mencolok sejak rumah panggung tersebut berdiri hingga sekarang.

Turun-temurun

Rumah panggung di Desa Wana rata-rata sudah berusia tua. Ukiran di atas pintu bagian atas bertuliskan tahun pembuatan rumah, yaitu 1929.

Selain itu, terdapat di atas pintu masuk rumah tulisan dalam Arab melayu yang menyebutkan tahun dan pemilik rumah tersebut.

Perabotan tua

Di dalamnya terdapat ranjang besi berkelambu dan mesin jahit manual merek Singer. Peralatan perak dan kuningan terpajang di ruang tamu. Dan menariknya di dapur belakang rumah panggung itu, masih asli dari dulu sampai sekarang.

Meja dan lemari makan masih khas buatan zaman dulu. Tempat masak (pedapuran) menggunakan tungku dan kayu bakar serta peralatan masaknya masih dibiarkan asli berada di tempatnya.

Penyimpanan padi

Di bagian bawah rumah ada penyimpanan padi. Setelah panen, mereka menyimpan beras di sana.