Pemerintah Kabupaten Wonosobo perlu membuat peta ekonomi kreatif untuk mendukung daerah ini sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah, kata anggota Komisi X DPR RI, Bambang Sutrisno.
“Wonosobo perlu berbenah lebih serius dalam mengantisipasi berbagai potensi laju peningkatan kunjungan wisatawan dalam beberapa tahun ke depan,” katanya di Wonosobo, Ahad (31/3).
Ia menyampaikan hal tersebut dalam lokakarya jejaring ekosistem kabupaten/kota Kreatif, subsektor seni pertunjukan dan musik yang digelar Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Wonosobo.
Ia menuturkan dalam kurun lima tahun ke depan atau sebelum 2024, Pemerintah Kabupaten Wonosobo semestinya sudah harus memiliki peta dan data aktor ekonomi kreatif demi mendukung sektor pariwisata yang diperkirakan daerah ini bakal menerima lonjakan kunjungan wisatawan.
“Berfungsinya New Yogyakarta International Airport (NYIA) dan sebentar lagi Bandara Wirasaba di Purbalingga mestinya disambut dengan pembenahan di sejumlah sektor pendukung jejaring ekosistem ekonomi kreatif di Kabupaten Wonosobo,” katanya.
Menurut dia Wonosobo sebagai kawasan pendukung wisata Candi Borobudur memang semestinya mulai membangun ekosistem ekonomi kreatif, mengingat tuntutan wisawatan di era sekarang cukup tinggi. Dari sisi potensi alam dan kekayaan seni maupun tradisi Kabupaten Wonosobo sudah layak disebut mengagumkan.
“Kekurangannya ada di data ekonomi kreatif, termasuk di 3A, yaitu amenity, accesibility dan atraksi,” katanya.
Menurut dia hal tersebut perlu diperbaiki dan dikembangkan oleh pemerintah daerah. Upaya Bekraf untuk memfasilitasi lokakarya bagi para pelaku industri kreatif, seperti penyanyi, pemain musik, hingga MC seyogyanya disambut dengan semangat untuk peningkatan kapasitas diri, demi memajukan sektor pariwisata Kabupaten Wonosobo.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo menuturkan jumlah pelaku industri kreatif di Wonosobo sudah cukup banyak. Namun mereka baru sebatas menjual tontonan.
Belum mampu mendatangkan wisatawan. Lalu menyuguhkan atraksi mengesankan. Sehingga mereka lebih kerasan tinggal di Wonosobo.
“Kami berharap agar nantinya mereka layak mengikuti sertifikasi yang mengakui kompetensi dan keahlian mereka,” katanya.
Ia mengatakan ke depan pihaknya akan berupaya agar pemerintah bisa memfasilitasi uji kompetensi bagi para pelaku industri kreatif. Kelak mereka mendapatkan sertifikasi sehingga keberadaan mereka benar-benar diakui secara luas.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…