Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis, mengunjungi Hotel 236 (Tayeb Hotel). Hotel ini merupakan pemondokan bagi jamaah haji yang tergabung dalam kloter 1 UPG (Makassar).
Sri melakukan dialog dengan para jamaah yang berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan tersebut. Salah satu dialognya adalah mengenai makanan yang dikonsumsi oleh jamaah haji.
Secara umum, jamaah haji merasa puas dengan rasa dan kualitas masakan yang diberikan. Karena, cita rasa makanan memang diterapkan dengan sistem zonasi, yaitu makanan yang karakternya sama dengan daerah asal embarkasi. Dalam hal ini, masakan untuk jamaah kloter 1 UPG adalah makanan khas Sulawesi Selatan.
“Makanannya enak dan bergizi, kami bersyukur makannnya sama dengan yang kita makan seperti di kampung, kata Tajuddin, salah seorang jamaah.
Namun, meski secara umum puas dengan makanan yang mereka terima, ada satu hal yang mereka tidak dapatkan. Yaitu, selama lebih dari satu pekan mereka di Makkah, tidak mendapatkan sayur atau masakan berkuah.
Meskipun, sayur dan makanan memang sudah diberikan sesuai kecukupan gizi untuk jamah. Tetapi, jamaah masih ingin ada masakan atau sayur yang berkuah.
“Kalau bisa sayurnya dikasih air,” kata Farida binti Amir Mappuji sambil tersipu-sipu kepada Sri Ilham Lubis.
Sontak, pernyataan Farida ini disambut gelak tawa oleh jamaah lainnya. Dan, jamaah lain pun menimpalinya juga dengan mengungkapkan keinginan yang sama.
“Saya juga biasa pakai kuah seperti di Makassar,” kata Fatimah, jamaah lainnya.
Bahkan, saking ketergantungannya dia dengan kuah, dia harus memberi nasinya dengan air putih. “Biar lancar seratnya,” kata Fatimah.
Tetapi, Fatimah juga mengaku sangat puas dengan makanan yang diberikan oleh PPIH Arab Saudi terseebut. “Enak, porsinya sesuai, makanannya juga bergizi, ada ayam, ada ikan patin, dan ada sayur meski tak berkuah,” kata Fatimah lagi sambil tertawa.