Jamaah haji diimbau tak memaksakan untuk lempar jumrah saat hari tasyrik pada 10-13 Dzulhijah mendatang. Pesan ini ditujukan bagi jamaah yang tidak memiliki kekuatan dan kesehatan fisik yang cukup.
“Solusinya, diwakilkan saja melempar jumrahnya oleh rekan satu timnya. Sehingga, kita bisa meminimalisir kejadian-kejadian yang berpotensi terjadi di Jamarat,” kata Kabid Perlindungan Jamaah PPIH Arab Saudi Jaetul Muchlis.
Menurut Jaetul, jika jamaah haji dengan keterbatasan kesehatan dan fisik tersebut tetap ingin melempar jumrah, maka diarahkan agar melakukannya di tanggal 12-13 Dzulhijah. Karena, jika dilakukan di tanggal 10 atau awal-awal hari tasyrik, menjadi puncak kepadatan dan kelelahan jamaah.
“Ini karena jamaah sudah banyak melakukan pergerakan fisik. Dari Arafah, ke Muzdalifah, lalu ke Mina,” kata Jaetul.
Untuk memberi kesadaran kepada jamaah tentang hal itu, maka Jaetul meminta adanya komunikasi yang baik antara pembimbing ibadah, petugas, serta jamaah itu sendiri. Dan, disampaikan pesan kepada jamaah upaya itu dilakukan untuk kesehatan dan keselamatan jamaah itu sendiri.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…