Berdasarkan pantauan sejumlah jamaah haji yang telah datang ke Makkah mengikuti prosesi ibadah ini. Tidak terkecuali, jamaah Indonesia yang datang secara berkelompok baik dari hotel maupun setibanya dari Madinah untuk melaksanakan umrah.
Darmono, salah seorang jamaah haji Indonesia asal Jakarta merasa bersyukur bisa menemui fenomena alam ini saat baru tiba di Makkah. “Tidak semua orang pas kebetulan di Makkah bisa melaksanakan shalat gerhana di Masjid Al Haram,” kata Darmono.
Fenomena alam biasa
Menurutnya, sebenarnya fenomena gerhana bulan adalah fenomena alam biasa. Namun, karena dia bisa melihatnya dan melaksanakan shalat gerhana, menjadi sesuati yang berbeda.
“Selama ini saya hanya melihat Ka’bah di televisi. Sekarang ada di depan saya dan langsung ada gerhana bulan juga. Rasanya campur aduk apalagi terjadinya ketika saya sedang umrah,” kata Darmono.
Namun, selama pelaksanaan shalat Gerhana ini, masih terlihat aktivitas lainnya yang dilakukan oleh jamaah. Di antaranya, jamaah masih tetap melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah. Selain itu, jamaah juga masih ada yang melakukan sa’i yaitu menelusuri jalur bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali putaran.
Lainnya, ada juga jamaah yang sekadar itikaf. Membaca Alquran dan berzikir. Untuk diketahui, shalat gerhana ini memang dihukumi sunat, bukan wajib.