Indonesia kaya dengan berbagai tempat yang dianggap unik, horror dan juga memiliki keindahan yang luar biasa. Selain memiliki keindahan yang luar biasa, tempat tersebut juga pasti memiliki sejarah yang tak lepas dari budaya masa lalu.
Unsur mistik pun tidak menjadi redup ketika dunia sudah hampir tua, banyak tempat yang dianggap horror karena mempunyai sejarah kelam.
Ada tempat yang dianggap bersejarah karena mempunyai peninggalan purbakala, sama halnya dengan gunung sagara menjadi tempat yang sering dikunjungi orang untuk melakukan ritual-ritual pemujaan.
Gunung sagara terletak di selatan timur Salem tepatnya di perbukitan desa Gandoang Kecamatan Salem. Gunung Sagara sendiri sebenarnya merupakan gunung yang sangat bersejarah bagi Indonesia.
Pasalnya gunung yang bersebelahan langsung dengan gunung Kumbang ini, terdapat arca peninggalan jaman para nenek moyang.
Ada yang bilang jika gunung Sagara ini adalah anak dari gunung Kumbang, tapi ada pula yang menyebut jika dinamakan gunung Sagara karena konon di dalam perutnya terdapat sebuah danau yang terpendam.
Gunung ini memang sering dikaitkan dengan gunung Kumbang karena selain bersebelahan langsung, gunung ini pun kerap dikaitkan dengan tokoh Hindu dari kerajaan Sunda yaitu Prabu Jaya Pakuan seperti yang tertera dalam naskah bersejarah yang kini telah disimpan di perpustakaan Bodley yang terletak di Oxford.
Dalam naskah tersebut gunung Kumbang dulunya disebut sebagai gunung yang selalu menjadi tempat bertapa para tokoh Hindu salah satunya adalah Prabu Jaya Pakuan. Konon dikisahkan jika gunung Kumbang di masa lampau menjadi lembah dewasasana dan juga Kabuyutan yang berarti tempat yang memiliki pantangan tertentu dan harus diikuti oleh rakyat yang ingin mendaki.
Hal tersebut pula yang kerap kali dikaitkan dengan gunung Sagara karena dipercaya jika gunung Sagara dulunya menjadi wilayah yang ikut disakralkan bersama gunung Kumbang karena letaknya sendiri memang berada di lereng gunung kumbang.
Asal mula penamaan gunung Sagara sampai sekarang ini memang masih menjadi kisah yang banyak diperdebatkan.
Namun yang paling masuk akal adalah kisah yang menyebut jika dari gunung ini kita dapat melihat Samudera Hindia dengan sangat indah.
Namun kisah tersebut pula yang menjadikan gunung Sagara ini penuh dengan legenda gaib. Legenda yang paling melekat dengan gunung ini adalah legenda mengenai jendela neraka.
Di kisahkan jika dari gunung Sagara seseorang yang berniat buruk saat mendaki atau bertutur kata yang tidak sopan maka dalam perjalanannya ia akan melihat sebuah lubang yang seolah seperti sebuah jendela untuk mengintip masuk ke bagian dalam perut gunung.
Tapi saat meihat ke dalam bukannya melihat sebuah danau indah yang terpendam di dalam gunung melainkan sebuah gambaran kengerian dari neraka yang konon sangat jelas sehingga membuat siapa saja yang melihatnya ketakutan hingga pingsan.
Selaian legenda jendela neraka, gunung ini juga konon sering menjadi tempat pemujaan gaib bagi orang-orang yang ingin mendapatkan ilmu gaib atau orang-orang yang ingin memperoleh kekayaan dengan jalan pintas yaitu melalui pesugihan.
Konon menurut kisah legenda yang diceritakan oleh masyarakat sekitar menyebut jika seseorang yang ingin mendapatkan kekayaan harus merelakan salah seorang keluarganya. Tapi yang memilih untuk menjadi tumbal adalah para penghuni gaib di gunung Sagara.
Konon jika saat ritual ada seekor domba betina yang melintas maka yang harus di jadikan tumbalnya adalah istrinya tapi jika yang melintas adalah domba kecil maka yang harus dijadikan tumbal adalah anaknya.
Tidak hanya itu konon, bagi mereka yang sudah melakukan ritual mereka sudah tidak bisa membatalkan perjanjian mau tidak mau dia harus menyediakan tumbal yang diminta jika tidak maka dia akan mengalami penderitaan yang mengerikan.
Pada beberapa tempat konon gunung Sagara menyimpan sejumlah arca peninggalan kerajaan Hindu yang hanya bisa dilihat dengan mata gaib.
Namun menurut kisahnya arca-arca tersebut hanya boleh dilihat dan dinikmati keindahannya tapi tidak boleh di sentuh apalagi sampai di curi.
Hal tersebut pun sangat kental bagi masyarakat sekitar sehingga tidak ada satupun orang yang berani memegangnya.
‘Pada tahun 2008 lalu, pernah ada beberapa orang yang sengaja mencuri arca tersebut demi kepentingan pribadi. Namun tak membutuhkan waktu lama, saat mereka singgah di dukuh Marenggeng untuk bermalam terjadi longsor ditempat mereka.
Tercatat setidaknya 7 orang menjadi korban lantaran tertimbun longsor bahkan terseret hingga ratusan meter.
Percaya atau tidak, ke 7 korban tersebut adalah mereka yang mencuri arca. Sampai sekarang ini kabarnya arca-arca yang dicuri tidak berani diganggu, arca tersebut pun ditempatkan di atas kuburan para korban yang konon sesuai dengan permintaan para penghuni gaib gunung Sagara.
Seperti itulah kisah legenda gunung Sagara yang penuh dengan mitos dan legenda-legenda pesugihan, tak heran sampai sekarang ini konon banyak orang yang mendatangi gunung Sagara setiap Jumat atau Selasa kliwon.
Mereka yang datang dipastikan akan melakukan ritual untuk mendapatkan kekuatan spiritual atau menjalani pesugihan.
Terlepas dari benar atau tidaknya legenda tersebut, tentu sudah sepantasnya kita menjaga dan melestarikan benda-benda bersejarah bukannya mencuri demi keuntungan pribadi.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…