Kerajaan Saudi akan menjadikan Turaif sebagai destinasi wisata dunia. Kawasan itu akan dibuat menarik perhatian berbagai negara. Area yang dulu gelap, kini akan bermandikan cahaya pada malam hari.
Masyarakat akan semakin menikmati keindahan wilayah tersebut. Mereka dapat menelusiri seluk-beluk bangunan untuk merekonstruksi kehidupan masa lalu.
Pemelihara dua masjid suci Raja Salman bin Abdul Aziz pada Desember lalu meresmikan distrik tadi bersama sejumlah pemimpin negara-negara Arab.
Acara itu juga dihadiri Wakil Presiden Uni Emirat Arab Muhammad bin Rashid al-Maktoum, sebagaimana diberitakan Saudi Press Agency.
Turaif menjadi distrik bersejarah
Kawasan itu direncanakan menjadi distrik bersejarah. Kerajaan Saudi merencanakan untuk memugar kawasan tersebut dan mengembangkannya menjadi pusat pariwisata dunia.
Gubernur Riyadh Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdul Aziz as-Saud berkomitmen untuk mendukung komitmen kerajaan untuk menyukseskan proyek tersebut.
Dalam berbagai gambar, tampak sebuah area bercahaya di tengah padat bangunan area kuno tadi. Lokasinya di pertengahan, seperti tempat masyarakat Turaif berkumpul dan saling sapa.
Ketika mengunjungi distrik kuno tersebut, orang-orang kerap mendatangi kawasan pertengahan tadi dan berswafoto di sana. Mereka mengagumi kawasan kuno tersebut, sehingga menyebarluaskan informasi Turaif kepada para kolega.
Turaif merupakan situs arkeologis kelima yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga Unesco (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) pada 2010.
Kawasan bersejarah ini memiliki sisa-sisa pemukiman yang berasal dari abad ke-15. Ketika itu kekuasaan Islam masih mewarnai dinamika global. Sedangkan imperium Barat sekuler mulai bangkit.