Parangtritis di Bantul identik dengan mitos tentang Ratu Pantai Selatan. Meski tidak diizinkan berenang, masih ada banyak hal yang dapat dilakukan di sini.
Bagi yang akan berkunjung ke DI Yogyakarta, Pantai Parangtritis di Bantul pada umumnya akan masuk dalam list destinasi wisata yang akan dikunjungi.
Tidak heran, keindahan pantai ini disebut-sebut memiliki kemiripan dengan pantai di Bali. Bedanya di Pantai Parangtritis tetap menghargai sebuah mitos yang melarang seluruh pengunjung mengenakan pakaian warna hijau.
Pantai ini dapat ditempuh kurang lebih 45 menit menggunakan kendaraan beroda dua dari daerah Malioboro. Tergantung kecepatan mengendaranya, mungkin bisa lebih cepat atau lebih lambat.
Sekitar 20 menit sebelum memasuki gerbang masuk pantai Parangtritis, pengunjung akan bertemu dengan gumuk pasir yang berada di belakang rumah warga. Menurut warga setempat, pengunjung bisa berfoto dan surfing di sana seolah-olah sedang menantang ombak atau tengah menuruni lautan salju.
Tiket masuk hanya Rp 30.000 untuk 3 orang pengunjung. Di pantainya sendiri, tiap motor akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 3.000 dan biaya sewa toilet sebesar Rp 2.000 per orang per penggunaan.
Satu aturan yang harus diketahui terjadi di tempat ini adalah pengunjung dilarang untuk mandi. Betul kata orang-orang, pantai Parangtritis memiliki kemiripan seperti pantai-pantai di Bali. Sangat memukau dan ombaknya cukup besar meski tak sebesar ombak-ombak di Bali.
Berbeda dengan pantai-pantai lain di Indonesia, pasir Pantai Parangtritis berbentuk gumuk dan debu. Sehingga saat angin berembus kencang, lebih rentan terbang.
Lautnya biru menunjukkan kedalaman dan garang. Ombak yang cukup besar bergulung tiada henti. Memang, saat saya ke sana, ada beberapa orang yang terlihat bermain air di bibir pantai. Tidak sampai kekejauhan.
Mungkin orang lokal yang sudah tahu batasan bermain air di sana. Bahkan saat sisaan ombak mengejar bibir pantai pun, pengunjung mundur menghindar.
Di kejauhan, pengunjung akan dapat menikmati bagaimana langit dan lautan menyatu namun tetap memamerkan keindahannya masing-masing.Kurang lebih 30 meter bibir pantai adalah gumuk yang terkena sisaan ombak sehingga saat seseorang berjalan di atasnya seperti sedang melewati cermin yang memantulkan bayangan dirinya. Begitu indah.
Meski dilarang untuk berenang, pengunjung dapat melakukan hal-hal berikut untuk menyenangkan diri:
1. Berburu foto
Menggunakan kamera ponsel dan profesional sama saja. Hasilnya akan tetap memukau karena Parangtritis memang sudah mengagumkan. Kamu hanya perlu bergaya dan tersenyum saja.
2. Naik delman
Kamu bisa menghabiskan waktu dengan menikmati seluruh sudut-sudut pantai dengan menyewa delman yang beroperasi di sana karena saat matahari terik, pasirnya cukup panas.
3. Menyewa motor jeep pantai
Kamu juga bisa menikmati bersantai di pantai Parangtritis sembari mengemudi motor jeep. Kamu bisa mengendarainya sendiri, atau bersama seseorang yang terkasih
4. Menyewa tenda
Tak ingin panas-panasan dan gosong usai liburan, ada banyak sekali tenda yang dapat disewa oleh pengunjung untuk menikmati pantai dari kejauhan. Harganya pun lumayan terjangkau. Hanya Rp 10.000 perjam.
5. Bermain pasir
Jangan lewatkan pula bermain gumuk di pantai ini untuk menghilangkan penat yang sudah menggunung di bahumu. Rasakan kelembutan pasirnya dan bermainlah sampai puas.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…