Area Turaif berada di kawasan strategis di zamannya. Di belakang bangunan-bangunan tua tersebut terdapat mata air Dir’iyah. Dahulu ini merupakan rumah asli keluarga kerajaan dan ibu kota pertama Saudi.
Bangunan di sana terbuat dari susunan bata lumpur yang dibuat dalam gaya arsitektur Najd, menghadap ke oasis dan kebun-kebun Lembah Hanifa.
Konstruksi Turaif
Seperti bangunan Arab pada umumnya, Konstruksinya berbentuk kubus. Tidak menampakkan kerumitan pada bagian atap dan lainnya.
Namun kekhasan bangunan ini ada pada kekuatan. Meski terkesan biasa, Bangunan di sana bertahan hingga berabad-abad lamanya.
Panas yang menyengat hingga lebih dari 50 derajat celsius tak merontokkan bangunan-bangunan Turaif. Tembok yang berbahan lumpur di sana mengeras dan menjadi penopang atap dan tembok bangunan bagian atas.
Sementara masyarakat di dalamnya tinggal dalam kebersamaan dan kebersahajaan. Mereka membangun keluarga dan melahirkan keturunan yang kini menjadi generasi pembangun Saudi.
Pemukiman Turaif termasuk bersejarah. Monumen dan bangunan administrasi yang digunakan oleh pemerintah Saudi pertama kali, seperti Istana Salwa, rumah keluarga penguasa pada saat itu, dan Istana Saad bin Saud, ada di sekitar Turaif.
Dulu pemerintahan Muhammad bin Saud yang merupakan pendiri negara Saudi pertama membangun kota Dir’iyah. Ketika itu berbagai suku dari gurun berdatangan ke kota.
Area pemukiman diperluas agar dapat menampung mereka. Kehidupan semakin menggeliat. Aktivitas perdagangan dan peternakan semakin ramai, sehingga masyarakat semakin mudah memenuhi kebutuhan hidup.