Keindahan dan kemegahan bangunan ini laksana istana di atas lautan. Dengan menara pencakar langit setinggi 210 meter atau sekitar 689 kaki semakin menegaskan kokohnya masjid terbesar ketiga di dunia ini.
Masjid bernama Sultan Hassan II ini telah menjadi kebanggaan masyarakat Maroko yang merupakan hadiah dari sang raja yang namanya diabadikan untuk nama masjid ini.
Masjid terbesar ketiga setelah Masjid Al-Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah ini menampung sekitar 25 ribu jamaah di bagian dalam, dan 80 ribu pada bagian pelantaran luarnya. Dari segi arsitektur, keindahan masjid ini hampir sama dengan masjid Cordoba yang ada di Spanyol.
Bukan hanya itu, corak arsitektur Masjid Hassan II memperlihatkan pengaruh gaya “Moorish” yang kuat dan mengingatkan orang pada kemegahan Alhambra dan Mezquita, dua peninggalan kebudayaan Islam yang termasyhur di daratan Spanyol.
Sementara itu, pintu-pintu di luar maupun di dalam ruangan masjid dicirikan oleh lengkungan berbentuk tapal kuda. Sedangkan dinding dan pilar-pilar di dalam ruangan dihiasi dengan berbagai macam pola ukiran yang rumit dan indah.
Uniknya, masjid ini juga dirancang tahan gempa lengkap dengan pemandian khas Turki dan memiliki lantai yang dapat dihangatkan sesuai cuaca. Atap masjid terbuat dari pintu elektrik yang dapat terbuka, sebagai simbol semua ibadah yang dilakukan di masjid ini akan dibawa ke atas (surga).