Kemenag Bangun Pusat Layanan Haji dan Umroh 2019

Bagikan

Sebanyak 16 pusat layanan haji dan umroh terpadu dibangun pada tahun ini. Lokasinya menyebar di sejumlah provinsi di Indonesia.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis mengatakan bahwa pembangunan PLHUT bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Tahun ini, total teralokasikan dari sebesar Rp36miliar untuk pembangunan 16 PLHUT.

16 kota tempat pelayanan haji dan umroh

Kota Padang        Bandar Lampung       Pandeglang       Cirebon      Bekasi       Brebes

Semarang           Banyumas                 Tegal                Jember       Sidoarjo    Malang

Pontianak            Lombok Tengah         Wajo                Tuban

Sebagai persiapan, Direktorat Jenderal PHU mengundang para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek untuk rapat koordinasi. Pembangunan PLHUT merupakan program inovasi layanan haji.

Kemenag Kabupaten/Kota ujung tombak pelayanan jemaah haji dan umroh maka harus mendapat perhatian lebih besar. “Kami ingin meningkatkan layanan kepada Jemaah,” jelas Yanis.

Menurut Yanis, pembangunan 16 PLHUT di Kemenag Kabupaten/Kota tahun ini merupakan pilot project Kemenag. Sebelumnya, alokasi dana SBSN digunakan untuk merevitalisasi asrama haji.

“Pembangunan PLHUT tahun ini harus selesai dalam satu tahun anggaran dengan kualitas yang baik. Jangan sampai tidak selesai atau kualitasnya tidak baik,” tegas Yanis.

Dia mengingatkan agar percepatan pembangunan dan kontrol kualitas PLHUT benar-benar dilakukan. Keberhasilan proyek PLHUT tahun ini akan berdampak pada keberlangsungan proyek berikutnya untuk daerah lain.

“Prototipe sudah kami siapkan. RAB juga telah dihitung seluruhnya, tinggal tiap daerah menyesuaikan perhitungannya dalam kontrak. Semua kami lakukan supaya tidak ada keterlambatan,” imbuhnya.

Bentuk bangunan PLHUT harus mengikuti prototype yang telah ada. Hal itu menurut Yanis supaya bangunan PLHUT di semua daerah memiliki bentuk dan ciri yang sama.

“Ciri khas bangunan (image) ini penting supaya masyarakat lebih mudah mengenali gedung PLHUT,” pungkasnya.

PLHUT ini dirancang terdiri dari dua lantai seluas 400 meter persegi. Lantai satu digunakan untuk ruang pelayanan jemaah dan lantai dua untuk ruang serbaguna yang dapat digunakan sebagai ruang bimbingan manasik. Ke depan, PLHUT juga berpotensi menyumbang pendapatan negara melalui PNBP.