Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menyambut baik masukan dari para jamaah tersebut. Pihaknya berupaya untuk terus memperbaiki makanan yang disiapkan katering. “Insya Allah akan kita terus perbaiki,” kata Sri.
Sri menjelaskan soal tidak adanya masakan berkuah untuk jamaah. Menurutnya, PPIH Arab Saudi memang tidak menyiapkan wadah untuk masakan berkuah untuk tahun ini.
“Kita belum bisa menyiapkan masakan berkuah. Nanti perlu waktu khusus untuk menyiapkan itu, jadinya distribusi masakah ke jamaah bisa terlambat,” kata Sri.
Menurut Sri, untuk masakan berkuah memang harus menyiapkan wadah terpisah. Sri akan menampung aspirasi jamaah tersebut dengan baik.
“Jadi bahan masukan, bisa saja nanti tahun depan kita bisa menyiapkan kopi Toraja (untuk jamaah dari Sulawesi),” kata Sri.
Yang jelas, Sri mengatakan, untuk katering jamaah haji, berbagai bumbu dan sayuran serta buah-buahan, disesuaikan dengan lidah masyarakat Nusantara.
“Itu memang syarat utama perusahaan penyedia katering yang bekerja sama atau menjadi mitra Kemenag untuk jamaah haji Indonesia,” katanya.
Bahan-bahannya yang digunakan pun sebagian didatangkan dari Indonesia.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…
Lihat Komentar