Pemerintah mendukung pengembangan UKM pariwisata di Labuan Bajo. Salah satunya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, mengapresiasi program KUR ini. Karena merupakan instrumen perkuatan modal bagi para pelaku usaha mikro dan kecil di bidang pariwisata.
“Kami harapkan bisa naik kelas sehingga kegiatan pariwisata dapat menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat,” kata Arief Yahya.
Bunga 7 persen
Kredit dengan suku bunga 7 persen per tahun itu diharapkannya mampu meningkatkan skala usaha. Kemudian menjadi solusi masalah pembiayaan bagi UKM pariwisata di Labuan Bajo, NTT, sebagai salah satu destinasi pariwisata prioritas.
Sosialisasi
Kemenpar pun turut menyosialisasikan KUR pariwisata agar para pelaku UKM dapat memanfaatkannya secara optimal.
KUR harus terus digaungkan sehingga para pelaku usaha kecil dan menengah di daerah mengetahui cara mengaksesnya, serta manfaat dari program tersebut.
“Dengan memanfaatkan KUR, bila dilakukan secara optimal maka akan menjadi terobosan baru di bidang pariwisata, ” jelasnya.
Mengakses KUR
Para pelaku usaha di bidang pariwisata dapat mengakses program KUR skema khusus. Yakni KUR Pariwisata sejak akhir tahun lalu. Tercatat hampir semua jenis usaha di bidang pariwisata bisa mengakses KUR pariwisata.
Sampai sekarang sudah ada 44 jenis usaha pariwisata yang bisa mendapatkan KUR. Sebagai sektor unggulan, sampai saat ini terdapat sekitar 8 juta-9 juta pelaku UMKM di bidang pariwisata.