Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan untuk mendatangkan 1,5 juta pelancong Australia sepanjang 2019. Hal itu dilakukan dengan promosi destinasi wisata Indonesia yang penuh dengan keindahan alam dan keramahan masyarakatnya.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV (Australia, Selandia Baru, dan Oseania) Kemenpar, Edy Wardoyo mengatakan berbagai promosi pun terus dilakukan sejak awal tahun. Hal itu dilakukan dengan menggandeng pihak swasta.
Salah satunya dengan ikut berpartisipasi dalam acara Flight Centre World Travel Expo yang digelar pada 2 sampai 17 Februari 2019. Pada 2018, ada banyak bencana alam tetapi Indonesia mampu menarik 1.286.108 wisman Australia masuk.
“Tahun ini kami targetkan 1,5 juta dari 20 juta wisman pada tahun 2019,” ujarnya dalam keterangan pers beberapa waktu lalu.
Memikat Pelancong Australia
Melalui ajang Flight Centre World Travel Expo, keindahan berbagai destinasi wisata Indonesia dipromosikan. Acara itu diselenggarakan di empat kota besar Australia yakni di Sydney (2-3 Februari), Melbourne dan Perth (9-10 Februari) serta Brisbane (16-17 Februari).
“Sydney, Melbourne, Perth, dan Brisbane adalah empat kota penyumbang angka kunjungan turis Australia terbesar ke Indonesia. Oleh sebab itu, keempat pasar utama ini terus digarap oleh Kemenpar. Di samping itu, kota-kota lain seperti Darwin, Hobart, dan Adelaide pun tidak dilupakan,” kata Edy Wardoyo.
Keikutsertaan Kemenpar dengan brand Wonderful Indonesia di Flight Center bukan tanpa alasan. Di samping nama Flight Centre sudah sangat populer, agen perjalanan wisata ini sudah berdiri sejak 1982 dan melantai di bursa pada 1995.
Dengan pengalaman 37 tahun di industri pariwisata itulah, keikutsertaan Indonesia di pameran Flight Centre dirasa perlu dan pas. “Sebanyak 20 pelaku usaha wisata di Indonesia kami fasilitasi untuk mempromosikan destinasi di Indonesia kepada publik di Australia,” pungkasnya.