Kementerian Agama Lakukan 10 Inovaasi di Musim Haji 2020

Kementerian Agama

Bagikan

Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) melakukan sejumlah inovasi guna meningkatkan kemudahan dan kenyamanan para jamaah haji, baik yang terkait dengan persoalan administrasi, transportasi, hingga perbaikan sistem secara keseluruhan.

Sekurangnya ada 10 inovasi baru yang dilakukan Kementerian Agama pada musim haji 2020 ini. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis mengatakan bahwa kualitas pelayanan haji tahun 2020 terus ditingkatkan, dengan tujuan meningkatkan kepuasan bagi para jamaah haji.

“Inovasi pertama yaitu kloter berbasis wilayah. Penyusunan pramanifes kloter dilakukan sedini mungkin untuk mengefektifkan bimbingan manasik di kecamatan,” ujar Muhajirin Yanis dikutip dari website resmi Kemenag.

10 Inovasi Kemenag Musim Haji 2020

1. Penetapan Kloter Berbasis Wilayah

Inovasi pertama berkaitan dengan penetapan kloter berbasis wilayah, secara langsung ketetapan ini berdampak pada penetapan regu dan rembongan. Semua pembagiannya berbasis pada kecamatan asal masing-masing jamaah.

2. Respon Darurat Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna)

Penyeiapan respon darurat di tiga tempat yaitu Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) akan dijadikan sebagai prosedur pusat krisis. Layanan ini akan melibatkan Muassasah secara langsung.

Termasuk dalam respon darurat ini adalah Operasi Standar (SOP) manajemen mitigasi saat ada bencana. Akan dilakukan integrasi alokasi petugas Armuzna pada 2019 menjadi petugas pendukung.

3. Layanan Terpadu dan Sistem Pelaporan

Dengan adanya sistem terpadu dan sistem pelaporan ini, Kemenag akan segera mengefektifkan layanan yang terpadu di tingkat Daker, terutama di tingkat Daker Makkah dan Daker Madinah.

“Kita lakukan penyempurnaan sistem pelaporan berbasis aplikasi mobile untuk laporan kloter dan pelayanan petugas yang terintegrasi dengan siskohat,” lanjutnya.

4. Pelayanan Konsumsi di Puncak Haji

Inovasi ini, Kemenag akan menambahkan jumlah konsumsi pada puncak haji atau tiga hari sebelum masa puncak haji, yaitu pada tiga hari sebelum puncak dan dua hari setelah Armuzna. Makanan ini akan disediakan secara gratis oleh Kemenag dengan menu berupa makanan siap saji.

5. Manasik Sepanjang Tahun

Demi meningkatkan pengetahuan para jamaah mengenai proses dan pelaksanaan ibadah haji, Kemenang akan membuka layanan manasik sepanjang tahun. Dengan harapan para jamaah mendapat pengetahuan yang baik dan benar. Program ini berlaku bagi para lansia dan orang sakit.

6. Inovasi Pembuatan Visa

Inovasi ini tergolong sangat memudahkan, setelah sebelumnya berkas visa harus dikirim sendiri pusat, kini bisa selesai di tingkat wilayah. Jamaah sekarang bisa mengurus visa di kantor wilayah Kemenag tanpa harus mengirim berkas ke Kemenag pusat.

7. Penomoran Maktab

Pada haji 2020, Kemenag akan melakukan pemberian nomer pada tiap maktab di Armuzna. Pemberian nomor ini akan disesuaikan dengan nomor masing-masing maktab di Makkah yang berbasis pada Zonasi.

8. Percepatan Penyusunan Regulasi

Dengan diterbitkannya UU No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU), Kementerian Aagama (Kemenag) akan melakukan percepatan penyusunan regulasi yang bersifat teknis.

9. Layanan Pembayaran Non-Tunai

Dengan inovasi ini, Kemenag akan menyediakan mesin non-teller dan non-tunai untuk keperluan pelunasan pembayaran haji dan biaya lainnya. Kemenag tidak lagi memberi baiaya hidup dalam bentuk tunia, melainkan jamaah akan menerima kartu debit untuk bertransaksi, yang juga berfungsi sebagai kartu identitas jamaah.

10. Proses Badal dan Safari Wukuf

Kementerian Agama (Kemenag) akan memperbaiki proses badal dan safari wukuf dengan cara penyusunan prosesur dan pembuetan regulasi bersama yang akan melibatkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).