Keunikan Masjidil Haram yang tak Ada di Masjid Lain

Bagikan

Masjidil Haram, tempat kebanggaan Muslim memiliki kekhasan yang berbeda dengan tempat sujud lain. Di antaranya adalah pola barisan shalat yang melingkar mengitari Ka’bah. Sedangkan di masjid lain, shaf biasanya memanjang.

Masjid yang tak pernah sepi itu dikenal sebagai episentrum Kota Makkah. Kapan pun ke sana pasti ramai dengan orang yang melakukan berbagai aktivitas.

Di sekitar masjid terdapat berbagai pusat perbelanjaan. Ada juga hotel bintang lima, dan terminal bus: Syib Amir, Bab Ali, dan Ajyad.

Berikut ini adalah kekhasan Masjidil Haram ketika waktu shalat lima waktu tiba.

1. Pusat perbelanjaan tutup sementara


Ketika azan berkumandang, area pusat perbelanjaan akan langsung tutup. Para penjaganya akan membentuk shaf di depannya atau berjalan mendekati Masjid Suci untuk shalat berjamaah.

Setelah shalat berjamaah selesai, toko-toko di sekitarnya akan kembali buka dan melayani para pembeli.

Ada ratusan toko di sekitar Masjid Haram. Semuanya berjejer di dalam area gedung Zamzam tower, Gedung Jabal Omar, dan sekitarnya.

Ada yang menyediakan jajanan kuliner, aksesoris, pakaian, hingga toko serba ada.

2. Tawaf berhenti di Masjidil Haram


Petugas keamanan (askar) biasanya akan langsung menghentikan tawaf dan mengarahkan jamaah untuk duduk membentuk shaf. Mereka biasanya duduk mendengarkan kumandang azan khas Masjidil Haram yang merdu.

3. Tempat imam disiapkan


Setelah itu, seorang petugas membentangkan sajadah khusus untuk imam masjid. Tempatnya di antara rukun Hajar Aswad dan Hijir Ismail. Imam akan datang dengan pengawalan askar yang ketat. Jamaah tidak bisa sembarangan mendekatinya.

4. Meski di luar masjidil haram, masyarakat sekitar berusaha tetap berjamaah


Ini sesuatu yang unik sekali. Jamaah yang berada puluhan, bahkan ratusan meter dari Masjidil Haram terlihat membentuk shaf dan mendirikan shalat dengan menginduk kepada masjid tersebut.

Mereka mendengarkan suara imam dari pengeras suara yang terdengar jernih. Setelah membaca surat dalam Alquran, imam bertakbir, tanda melaksanakan rukuk. Mereka pun melaksanakan yang sama.

5. Masjidil Haram menjadi sangat padat


Ini biasanya terjadi pada musim haji dan Ramadhan. Sejak dua jam sebelum waktu shalat, terutama Maghrib, jamaah sudah memadati area masjid. Bahkan area luar masjid penuh sesak. Ketika itu Masjidil Haram menjadi lautan manusia.

Menjelang puncak haji seperti sekarang ini, tempat sujud warisan para nabi itu semakin padat. Jamaah haji dari berbagai belahan dunia berdatangan ke sana untuk beribadah. Mereka tiba di sana untuk mengharapkan ridha Allah.

Penulis: Abarahmasrina