Categories: News

Khidmatnya Ramadhan di Jalur Sutra Asia

Menyusuri jalur Sutra, erat kaitannya dengan suasana Islami. Berwisata saat bulan Ramadan pun makin seru dan menyenangkan.

Kurang lebih ada sekitar 90.000 umat muslim dikota Xian, Tiongkok. Perjalanan panjang kali ini menutup rute jalur sutera yang sebelumnya dimulai dari kota Istanbul, Turki dan beberapa kota kecil lainnya diwilayah Turki.

Etnis Uighur yang mendiami 10 persen dari total populasi masyarakat propinsi Shaanxi, Tiongkok. Dulunya kota Xian, merupakan ibukota kerajaan Tiongkok jaman dulu sebelum dihancurkan oleh musuh dan perang saudara sehingga pindah kekota Beijing.

Jalur sutea yang dimulai dari Istanbul dan berakhir dikota Xian, Tiongkok menyebabkan perpaduan beragam budaya salahsatunya yaitu sejarah panjang umat muslim di Tiongkok. Masjid Great Xian memiliki keunikan tersendiri, dibangun pada abad 8 Masehi.

Merupakan masjid pertama yang terbesar dan pertama didirikan di Tiongkok dan dilindungi oleh pihak kerajaan. Dari masjid inilah syiar Islam berkembang pesat dan dipeluk sebagian besar oleh etnis Uighur.

Jangan bayangkan sebuah masjid dengan kubah, masjid ini malah hampir mirip dengan sebuah klenteng dengan sarat ornamen Cina dan penambahan kaligrafi yang cantik.

Membayangkan ribuan tahun lalu ketika saudagar muslim berkunjung kekota ini untuk berdagang dan membawa kembali sutera cina yang terkenal keindahannya kesegala penjuru dunia melalui jalur sutera didarat. Sistim barter masih digunakan pada waktu itu dan lambat laun terjadi perkawinan budaya.

Memasuki bulan Ramadhan, masyarakat muslim dikota Xian memiliki keunikan tersendiri. Para pria berkumpul dimasjid Great Xian dan komunitas muslim lainnya sambil menunggu bedug maghrib. Beragam panganan khas lokal disediakan seperti roti prita dengan sup kambing serta mie dengan kuah yang menyegarkan serta jus delima.

Bagi wisatawan, Moslem Street adalah salahsatu jalan terkenal bagi para turis lokal dan mancanegara. Beragam makanan halal bisa ditemukan dengan mudah disepanjang jalan ini, mulai dari sate kambing yang ditusuk dengan dahan pohon, roti maryam, mie dgn kuah segar.

Para penjual menggunakan kopiah putih bagi para pria dan kerudung atau hijab bagi para wanita. Jadi nggak bakalan susah cari makan dikawasan muslim ini. Benar-benar sebuah pengalaman yang mengesankan!

Marshal

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago