Gunung Uhud merupakan gunung berjarak kurang lebih 3 mil dari Kota Madinah, Arab Saudi. Gunung yang menyimpan sejarah panjang perjuangan umat Islam itu menjadi tujuan para jamaah saat melaksanakan ibadah haji dan umroh.
Gunung Uhud merupakan dataran tinggi yang membentang dari utara ke selatan dan menyebar ke arah timur. Dataran ini berbentuk seperti persegi panjang. Karakternya gersang dan tandus, hanya ada bebetuan dan pasir yang tandus.
Namun di bagian selatan, masih ada ladang gandum yang merupakan wilayah perkebunan dengan aliran air dari selokan berukuran kecil yang terkadang dilanda banjir jika curah hujannya besar.
Kisah Perang di Gunung Uhud
Sejarah terjadinya Perang Uhud ini adlaah ketika kaum kafir Quraisy ingin membalas kekelahan mereka pada Perang Badar.
Bermula dari pendudukan kaum Quraish atas ladang gandum di Jabal Uhud yang membuat marah warga Madinah.
Sesuai dengan strategi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu umat Islam harus mengambil posisi di Jabal Uhud. Namun, sasat pasukan muslim mulai menang, pasukan pemanah malah turun dari bukit untuk mengambil harta rampasan perang.
Pasukan pemanah itu pun turun dan menyalahi strategi yang diinstruksikan oleh Nabi Muhammad. Dengan begitu, pasukan Quraisy pun dengan leluasa merebut posisi strategis di atas gunung. Dalam kejadian itu, pasukan muslim pun banyak yang tewas, hingga mencapai 70 syuhada.
Setelah perang Uhud berakhir, Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat menunaikan shalat jenazah. Namun terjadi perbedaan pendapat mengenai cara pemakaman sahabat yang meninggal di perang Uhud.
Ada yang berpendapat bahwa para syuhada itu dimakamkan di Jabal Uhud. Sementara sahabat yang lain menyarankan agar mereka dimakamkan di Madinah.
Melihat perbedaan itu, Nabi Muhammad SAW memutuskan bahwa para syuhada itu agar dimakamkan di tempat di mana mereka wafat, yaitu berada di Jabal Uhud.
Wanita-wanita Anshar setelah mendengar berita kematian keluarganya yang pergi ke medan perang, menangis dan meratapinya. Namun demikian tak seorang pun menangisi Hamzah bin Abdul Muthallib, paman Nabi Muhammad SAW yang sangat dicintainya.