Kisah Bilal bin Rabah yang Menginspirasi Umat Islam

bilal bin Rabah

Bagikan

Bilal bin Rabah Al-Habsyi adalah salahs atu sahabat Nabi Muhammad yang paling terkenal, lantaran ia adalah seorang muslim pertama yang mengumandangkan azan.

Bilal bin Rabah berasal dari Etiopia, sapaan akrabnya adalah Abu Abdullah. Beliau digelari Muadzin Ar-Rasul yang artinya sebagai tukang azan untuk Rasulullah.

Penampilan fisik Bilal adalah tinggi namun badannya kurus, kulitnya berwarna coklat tua dengan pelipis yang tipi. Sementara rambutnya dikatakan sangat lebat.

Bilal lahir dari seorang budak milik Umayyah bin Khalaf yang berasal dari Bani Jumuh. Bilal yang juga seorang budak akhirnya mendengar kabar tentang Islam.

Saat dirinya mendengar tentang Islam, Bulal pun langsung menjumpai Rasulullah SAW dan langsung mendeklarasikan diri masuk Islam. Dia termasuk dari sahabat Nabi yang bukan berasal dari kalangan Arab.

Dalam buku karya Syekh Muhammad Sa’id Nursi, diceritakan bahwa Umayyah bin Khalaf suatu kali menyiksa Bilal dengan cara menjemurnya di bawah terik gurun pasir yang sangat panas selama beberapa hari.

Tak hanya itu, leher Bilal diikat dengan tali sementara pertunya diliti batu. Saat mengalami siksaan yang pedih itu, Bilal tidak meminta tolong sedikitpun kepada tuannya, ia justru meminta tolong hanya kepada Allah SWT.

Majikannya itu tak rela melihat Bilal yang beralih agama ke Islam. Berkali-kali majikannya itu meminta Bilal untuk meninggalkan Islam, dirinya tetap tak mau dan selalu teguh pada pendirian imannya kepada Allah dan Rasul.

Dalam suasana yang mengenaskan itu, mulut Bilal selalu mengucap kata “Ahad, Ahad”. Dengan tegas dirinya menolak untuk berpaling dari iman yang ada dalam hatinya.

Tak lama setelah itu, Abu Bakar membebaskan Bilal dari majikannya itu. Dalam hal ini, Umar bin Khattab berkata, “Abu Bakar adalah seorang pemimpin (sayyid) kami dan dia telah memerdekakan seorang pemimpin (sayyid) kami.”

Kini Bilal menjadi seorang yang merdeka. Dengan begitu, rasa cintanya kepada Rasulullah semakin tinggi., Ia mengabdikan dirinya kepada Allah dan Rasulllah setelah merdeka.

Diceritakan bahwa, ke manapun Rasul pergi, di situ ada Bilal yang menemani. Karena itu pula, para sahabat Nabi SAW sangat menghormati dan memuliakan Bilal, sebagaimana mereka memuliakan dan menghormati Rasulullah SAW.

Azan Pertama Bilal bin Rabah

Saat Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah, Bilal pun turut serta bersama kaum Muslim lainnya. Ketika Masjid Nabawi selesai dibangun, Rasulullah SAW mensyariatkan azan. Rasulullah SAW kemudian menunjuk Bilal untuk mengumandangkan azan karena ia memiliki suara yang merdu.

Lalu, Bilal mengumandangkan azan sebagai pertanda dilaksanakannya shalat lima waktu. Sejak saat itu, Bilal mendapat julukan sebagai Muadzdzin ar-Rasul dan ia menjadi muazin pertama dalam sejarah Islam.

Setelah sekian lama tinggal di Madinah, Bilal senantiasa menjadi pengumandang azan. Biasanya, setelah mengumandangkan azan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah SAW seraya berseru, “Hayya ‘alashshalaati hayya ‘alashshalaati (Mari melaksanakan shalat, mari meraih keuntungan).”

Lalu, ketika Rasulullah SAW keluar dari rumah dan Bilal melihatnya, ia segera melantunkan iqamat sebagai tanda shalat berjamaah akan segera dimulai.