Kisah Kezuduhudan Rasulullah

Bagikan

Nabi Muhammad merupakan sosok yang teladan bagi seluruh umat muslim di negeri ini.

Sosoknya pun begitu sukses dalam segala bidang kehidupan seperti politik, perdagangan, dakwah, bahkan sampai lingkup terkecil yaitu keluarga. Beliau berdakwah mulai dari elemen yang sangat terkecil, dari teman-teman terdekat, sahabat, keluarga.

Hal inilah yang membuat semua umat muslim mencintai beliau bahkan melebihi cintanya kepada siapapun.

Ahmad mentakhrij dengan isnad yang shahih, dari ibnu abbas Radhiyallahu Anhuma, dia berkata, “Umar bin Khattab bercerita kepadaku, “Aku pernah memasuki rumah Rasulullah SAW, yang saat itu beliau sedang berbaring di atas selembar tikar. Setelah aku duduk di dekat beliau, aku baru tahu bahwa beliau juga menggelar kain mantelnya di atas tikar, dan tidak ada sesuatu yang lain. Tikar itu pun telah menimbulkan berkas guratan di lambung beliau.

Aku juga melihat di salah satu pojok rumah beliau ada satu takar gandum. Di dinding tergantung selembar kulit yang sudah disamak. Melihat kesederhanaan ini kedua mataku meneteskan air mata.”Mengapa engkau menangis wahai Ibnul-Khattab?” tanya beliau.

“Wahai Nabi Allah, bagaimana aku tidak menangis jika melihat gurat-gurat yang membekas di lambung engkau itu dan lemari yang hanya diisi barang itu? Padahal Kisra dan Kaisar hidup diantara buah-buahan dan sungai yang mengalir. Engkau adalah Nabi Allah dan orang pilihan-Nya, sementara lemari engkau hanya seperti itu.”

“Wahai Ibnul-Khattab, apakah engkau tidak ridha jika kita mendapatkan akhirat, sedangkan mereka hanya mendapatkan dunia?”

Al-Hakim juga mentakhrijnya secara shahih, berdasarkan syarat muslim. Ibnu Hibban meriwayatkannya dari Anas, dan dia menyebutkan yang seperti ini. Begitulah yang disebutkan di dalam At-Targhib, 5/161.