Mudahnya akses perjalanan menuju ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah, maka semakin banyak jumlah umat Islam yang menjalankan ibadah umroh. Bahkan ada yang menjalankannya setiap tahun.
Tidak seperti jaman dahulu, di mana melaksanakan umroh adalah hal yang sulit, karena harus menempuh perjalanan yang panjang dan melelahkan.
Tak jarang dari para jamaah yang telah berhasil pergi ke Tanah Suci namun mereka tidak kembali ke kampung halamannya, mereka memilih menetap di sana lantaran kesulitan untuk pulang.
Itu lah perjalanan umroh pada jaman dahulu, di mana transportasi tidak semudah jaman sekarang. Tidak perlu menempuh perjalanan yang jauh dan melelahkan, karena sekarang tinggal duduk di pesawat, langsung sampai.
Lantas, bagaimana dengan Nabi Muhammad, berapa kali beliau menjalankan ibadah ini?
Dalam buku berjudul Panduan Pelestarian Haji Mabrur, yang diterbikan oleh Kementerian Agama (Kemenang) RI, disebutkan bahwa Nabi Muhammad menjalankan 4 kali ibadah umroh dalam waktu yang berbeda-beda.
1. Pada tahun keenam Hijriyah, Nabi Muhammad beserta 1.400 orang sahabat berencana melaksanakan ibadah umroh dengan mengambil miqat di Bir Ali (Zul Hulaifah). Namun tak terlaksana dan hanya berakhir di Hudaibiyah.
Karena, pada saat itu penduduk Makkah tidak mengizinkan Nabi memasuki Kota Makkah, meskipun hanya bertujuan untuk umrah saja. Dan ini yang menyebabkan terjadinya perjanjian Hudaibiyah yang terkenal dalam sejarah.
2. Pada tahun ketujuh Hijriah, tepatnya pada bulan Zulqa’dah, Nabi Muhammad melaksanakan umroh qadha (pengganti) dan mengambil miqat di Ya’jij, suatu tempat dekat kota Makkah. Dalam ibadah itu, Nabi Muhammadh beserta para sahabat tinggal di Makkah selama tiga hari.
3. Umrah Nabi Muhammad pada bulan Zulqaidah tahun kedelapan Hijriyah sekembali dari penaklukan daerah Thaif. Beliau singgah di kampung bernama Ji’ronah. Di kampung ini, Nabi mengambil miqat ihram umrah.
Karena Nabi bersama sahabatnya memasuki Kota Makkah pada bulan Ramadhan (Fathu Makkah) tanpa ihram umrah, maka sebagian sahabat mengatakan umrah Nabi di Ji’ronah ini juga adalah umrah qadha (pengganti).
4. Umrah Nabi pada saat pelaksanaan ibadah haji wada sekaligus melaksanakan umroh (haji qiran) yang terjadi pada bulan Zulhijah, dengan miqat ihram dari Zul Hulaifah (Bir Ali) pada 25/26 Dzulqaidah tahun kesepuluh Hijriyah.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…
Lihat Komentar