Kisah Nabi tertawa merupakan hal yang unik dibahas. Banyak yang bertanya, mungkinkah Seorang nabi pernah tertawa hingga gigi depannya kelihatan? Ada pula yang menyangsikan, mana mungkin Nabi Mumahhad bisa tertawa seperti itu.
Kisah tentang Nabi tertawa memang benar adanya. Ketika itu beliau diceritakan oleh bibinya yang bernama Shafiyyah perihal salahs atu sahabat yang tidak bisa berkelahi.
Saat itu, Nabi Muhammad dan para sahabat yang lain berangkat untuk berperang Uhud. Nabi pun harus meninggalkan istri dan keluarga perempuannya, termasuk Shafiyyah bin Abdul Muthalilb yang merupakan bibi beliau.
Para perempuan itu ditinggal di sebuah bangunan yang disebut Faari, berada di samping masjid Nabawi bersama satu lelaki yang bernama Hasan sebagai penjaga. Tiba-tiba, datanglah seorang Yahudi yang datang mengintai.
Melihat ada pengintai, Shafiyya menyuruh Hasan agar membunuh si pengintai itu. Namun Hasan menolak perintah tersebut sambil bilang, “Tidak, aku tidak bisa berkelahi.”
Shafiyyah pun mendesaknya lagi, namun jawaban Hasan masih sama. “Jika aku bisa berkelahi, tentu aku akan ikut perang bersama Rasulullah,” kata Hasan.
Kesal dengan Hasan, bibi Nabi itu pun meminta pedang yang dibawa Hasan. Tanpa pikir panjang, Shafiyya langsung membunuh si Yahudi pengintai tersebut.
Kisah yang Membuat Nabi Tertawa
Perang Uhudu telah usai. Nabi beserta para rombongan lain pun pulang ke rumah. Shafiyya langsung mendekati keponakannya itu lantas bercerita perihal Hasan yang mengaku tidak bisa berkelahi.
Mendengar kisah tersebut, Nabi Muhammad pun tertawa hingga gigi depannya kelihatan. Suatu pemandangan yang tak pernah dijumapi Shafiyyah sepanjang hidup: melihat Nabi tertawa seperti itu.
Hassan bin Tsabit memang tak bisa berkelahi, sehingga dirinya tidak ikut dalam perang Uhud. Namun Hasan dan puisi-puisinya selalu membela Nabi Muhammad. Syair yang mampu membuat ciut nyali lawan.
Nabi pernah bersabda tentang Hassan, “Wahai Hassan, sungguh Jibril akan senantiasa mendukung engkau selama engkau meruntuhkan semangat kaum musyrikin itu dengan puisi-puisimu dalam membela Allah dan Rasul-Nya.”
Sabda Nabi itulah yang memompa semangat fi sabilllah Hassan bin Tsabit. Kecuali perang Uhud, Hassan disebut hampir tak pernah absen dalam setiap medan peperangan.