Haji Dan Umrah

Shofa dan Marwah, Saksi Perjuangan Seorang Ibu terhadap Anaknya

Shofa dan Marwah merupakan dua bukit yang berada di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Suadi. Tempat ini berfungsi sebagai pelaknsaan ibadah sa’i saat menjalankan ibadah haji maupun umroh.

Saat orang menjalankan sa’i, para jamaah harus memulainya dari shofa. Jaraknya dengan Ka’bah sekitar 100 meter. Sementara marwah, berjarak kurang lebih 350 meter dari Ka’bah. Shofa dan marwah terpaut jarak sekitar 450 meter.

Para jamaah diawjibkan untuk berjalan antara shofa dan marwah ini sebanyak 7 kali. Maka jika dikalikan tujuh, jarah yang harus ditempuh sekitar 3.25 kilometer.

Sejarah Shofa dan Marwah

Dalam literatur Islam, dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan anaknya Ismail yang saat itu masih bayi bersama istrinya, Siti Hajar di gurun pasir.

Tak lama setelah itu, perbekalan yang dimiliki oleh Siti Hajar habis. Hajar pun meninggalkan bayi Ismail di tanah. Tanah tempat Ismail itu kini merupakan sumur Zamzam.

Siti Hajar lalu mendaki sebuah bukit yang lokasinya tidak jauh darinya, yaitu bukti shofa demi mencari air. Dari ketinggian, Hajar berharap dapat melihat sumber air untuk diminum.

Dari bukit pertama itu, Hajar tidak menemukan apa yang ia cari, dirinya pun berpindah ke bukit yang lain. Bukit itu adalah bukit marwah. Bukit kedua ini lebih luas dari bukit yang pertama.

Namun sangat disayangkan, di bukit kedua pun ia tidak menemukan air. Tak putus asa, Hajar lalu kembali ke bukit yang pertama. Berlari-lari, bolak-ballik dari satu bukit ke bukit yang lain di atas gurun pasir yang suhunya sangat panas.

Namun kejaiban terjadi saat Hajar kembali untuk melihat Ismail. Tiba-tiba sudah air yang memancar dari tanah. Titik sumber itu berada di dekat kaki bayi Ismail yang saat itu menangis.

Umat Islam percaya bahwa saat itu Allah telah mengutus malaikat Jibril untuk memunculkan air di sana. Saat melihat air memancar,

Siti Hajar menampungnya dalam pasir dan batu sambil berucap terhadap air itu “berkumpulah, berkumpulah” yang dalam bahasa Arabnya disebut Zamzam, adalah ungkapan yang diucapkan berulang-ulang oleh Siti Hajar saat berupaya menampung air itu.

Daerah di sekitar munculnya air tersebut, yang kemudian berubah menjadi sumur, dijadikan tempat beristirahat bagi para kafilah, dan selanjutnya berkembang menjadi kota Mekkah tempat lahir Nabi Muhammad.

 

TFA News

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago