Berakhir sudah penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Kloter SOC 97 yang beranggotakan 341 peziarah sudah diberangkatkan dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah menuju Bandara Adi Sumarmo Solo Jawa Tengah.
Dilepas Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Prof Nizar Ali, para jamaah berjalan menuju lokasi pemberangkatan dengan meneteskan air mata. Mereka tak menyangka dalam waktu yang bergulir cepat akan meninggalkan Tanah Suci. Tempat para nabi mendakwahkan ajaran Ilahi. Tempat berbagai mukjizat terjadi.
“Kami juga berharap, seluruh jamaah Indonesia yang melaksanakan ibadah haji tahun 2019 ini semuanya mendapatkan haji mabrur,” kata Nizar yang diamini jamaah.
Jamaah haji dianjurkan agar sepulangnya ke Tanah Air dapat menjaga ibadah yang sudah dilaksanakan selama di Tanah Suci. Sehingga nilai-nikai haji mabrur tersebut bisa dijaga keberlangsungannya.
Kloter SOC 97 semoga menjadi haji mabrur
Prof Nizar menyebutkan, salah satu ciri haji mabrur itu adalah keberlangsungan melaksanakan ibadah secara rutin dan berkelanjutan.
Haji mabrur ditandai dengan perubahan pada diri menjadi lebih salih. Lebih peduli dengan lingkungan sekitar sehingga menghadirkan kemanfaatan kepada insan sekitar.
Jamaah juga bersalaman dengan para panitia haji. Di antaranya adalah Ketua PPIH Arab Saudi Endang Djumali, Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir, Direktur Pelayanan Teknis Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis, serta Kepala Daerah Kerja Madinah Akhmad Jauhari.
Perwakilan majmuah Arab Saudi tampil menghibur jamaah dengan sajian musik khas Arab. Diiringi dengan tepukan atau pukulan gendang (sejenis rebana, tapi berdiameter sekitar 60 centimeter), lagi shalawat badar menggema di dalam ruangan lobi Hotel Al Masi Madinah, sektor 3 Daker Madinah. Jamaah haji Indonesia pun bersama-sama menyanyikan shalawat badar.