Abdur-Rahman, seorang aktor sekaligus presenter asal Inggris sedang menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci, Makkah. Saat dirinya sedang menjalankan ibadah itu, tiba-tiba ada petugas keamanan mendatanginya.
“Saya dihentikan oleh empat tentara karena mengenakan keffiyeh putih di kepala saya dan tasbih berwarna Palestina di pergelangan tangan saya,” ungkapnya kepada Middle East Eye, dikutip Sabtu (18/11/2023).
Setibanya di kantor keamanan, Abdur-Rahman dicecar sejumlah pertanyaan mengenai kewarganegaraan, alasan keberadaannya di Arab Saudi, berapa lama akan tinggal dan sudah pergi ke mana saja.
Petugas lalu meminta Abdur-Rahman mengulangi cara mengenakan keffiyeh yang ia pakai. Saat dia sedang mempraktikkan cara memakai serban khas Palestina itu, petugas juga mengambil visanya.
“Ternyata syal itu yang menjadi masalah. Mereka berbicara dalam bahasa Arab tetapi terus mengatakan ‘keffiyeh Palestina’ dan menatap syalnya,” kata Abdur-Rahman.
Petugas meminta Abdur-Rahman menandatangani formulir pembebasan lengkap dengan sidik jari setelah dirinya menyerahkan syal tersebut. Kepada petugas.
Ruang interogasi itu menjadi tempat terakhir yang ia kunjungi di Tanah Suci. Perjalanan yang seharusnya menjadi sangat berarti, justru meninggalkan kekecewaan dalam hati dia.
Dia mengaku sangat ketakutan dengan sikap petugas. Maklum, dia adalah orang asing yang tidak punya siapa-siapa di Saudi.
“Awalnya, saya sangat takut, karena saya berada di negara yang bukan milik saya, saya tidak punya hak, dan mereka bisa melakukan apa saja kepada saya dan saya tidak akan bisa bersuara, jadi saya takut,” jelasnya.
Rasa takut Abdur-Rahman berubah menjadi kecewa. Dia membandingkan apa yang ia alami itu tidak seberapa bila dibandingkan dengan warga Palestina.
Abdur-Rahman menggambarkan pengalaman itu “mengecewakan”, terutama karena itu terjadi di tempat ibadah, dan selama serangan Israel yang tak tiada henti terhadap Gaza, yang sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak.
“Ini membuat saya menyadari betapa warga Palestina di Gaza dan di negara mereka harus merasakan perlakuan pemerintah Israel, dan pelecehan yang mereka terima hanya karena mereka menjadi warga Palestina. Ini justru memperluas empati saya bahkan lebih jauh dari sebelumnya,” ujarnya.
Abdur-Rahman memutuskan untuk membagikan pengalamannya di Instagram, mengatakan bahwa dia “tidak ingin memberikan kesan yang salah tentang Makkah, yang merupakan tempat yang indah,” tetapi sebaliknya dia ingin membahas bagaimana warga Palestina “tidak memiliki suara”.
Dia mengakhiri videonya dengan memperingatkan orang-orang untuk berhati-hati saat mengunjungi tempat-tempat suci. Dia juga menunjukkan bahwa dia diberitahu dia beruntung dibebaskan, dia mendengar orang lain ditahan lebih lama. Dia mencatat bahwa seorang wanita Indonesia, yang mengenakan jilbab bercorak bendera Palestina, juga ditahan.