Kuil Karnak merupakan salah satu kuil besar lain yang ada di kawasan Luxor. Salah satu istimewanya Kuil Karnak ini: ia seolah dibangun secara patungan oleh ke-30 Firaun selama berbilang masa.
Kuil Karnak ini juga dikenal sebagai ipet-isut atau ‘yang paling dicari’ sebagai tempat pemujaan utama terutama kepada Dewa Amon Ra.
Dalam bahasa Arab, Khurnak yang berarti “desa yang dibentengi”. Buktinya, terdiri dari kuil, kapel, tiang, dan bangunan lain yang rusak di Luxor, di Mesir.
Konstruksi di kompleks dimulai pada masa pemerintahan Senusret I di Kerajaan Tengah, dan berlanjut ke periode Ptolemeus.
Meski sebagian besar bangunan yang ada berasal dari Kerajaan Baru. Daerah di sekitar Karnak adalah Ipet-isut Mesir kuno (“Tempat Paling Terpilih”) dan tempat pemujaan utama dinasti kedelapan belas Theban Triad dengan dewa Amun sebagai kepalanya.
Kira-kira 1,500 BC. Banyak kuil yang dibangun di Al Karnak, yang paling utama adalah dibuat oleh Thutmose III, yang menguasai Mesir 1400s BC.
Tulisan Hieroglyphs pada dinding kuil menceritakan peristiwa tentang kehebatan militer Thutmose’s dalam memperluas kerajaan Mesir hingga Asia dan Afrika.
Sedangkan Hypostyle Hall (Ruang Hipostilium), Kuil Amon di Karnak, ditunjang oleh 100 tiang, masing-masing tiang tinggi 20 m. Dibangun oleh Ramses II tahun 1200s BC.
Menikmati Luxor dari Sungai Nil juga bisa. Berangkatlah dari Kota Aswan. Belum-belum, wisatawan sudah disajikan atraksi pasar apung (water market) paling unik sedunia.
Sebab, kapal pesiar yang mengarung sungai, akan dikelilingi oleh beberapa sampan kecil yang menawarkan kain, pernak-pernik dan pakaian khas Arab, dan lainnya.
Di sinilah uniknya: transaksi akan berlangsung dengan cara saling lempar-melempar antara penjual dan pembeli. Si penjual akan melempar barang dagangannya ke atas kapal.
Jika pembelinya cocok, gantian si pembeli yang akan melemparkan uang sejumlah yang disepakati, ke arah “sampan toko” tersebut.
Pesiar sungai menggunakan Nile Cruise dari Aswan ke Luxor, sama sekali bukan perjalanan membosankan bagi wisatawan. Di atas kapal, wisatawan akan sibuk dengan berbagai acara yang bisa dipilih.
Mulai pesta kostum, tari perut, tari sufi, sampai sekedar menikmati makanan dan minuman khas Mesir. Bagi yang tak senang hura-hura, bisa sekedar berjemur atau berenang di dek atas kapal.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…
Lihat Komentar