Kuliner

Kupat Glabed Satai Blengong yang Pedas dan Gurih

Bila bertandang ke Brebes, maka Anda harus menikmati kupat glabed satai blengong. Ini merupakan salah satu kuliner khas sana. Sajian ini terdiri dari ketupat atau lontong yang dimakan dengan kuah santan khas opor.

Rasa santan yang muncul pada kuliner ini begitu dominan. Tak hanya warna kuning, merah dari cabai juga muncul pada kuah santan ini.

Sehingga, bisa dibayangkan rasa pedas pun muncul ketika potongan ketupat dimankan seiring dengan kuah santan. Tak tanggung-tanggung, rasa pedas dari cabe rawit sangat terasa dan awet.

Rasa pedas ini, tak berhenti sampai di situ. Pasangan kupat glabed, satai blengong juga turut memberikan rasa pedas pada kuliner ini.

Blengong, merupakan hewan persilangan antara bebek dan angsa. Sate blengong sendiri diberi bumbu sate biasanya seperti, sate kambing. Namun, bumbu sate ini juga dicampur cabe rawit merah yang membuat mulut semakin terasa panas.

Tekstur daging blengong hampir mirip dengan ati ampela ayam. Hanya saja, potongan daging dibuat agak besar, dan ditusuk dengan lidi yang cukup panjang, sekitar 30 cm.

Mencoba kupat glabed satai blengong

Ajeng Dwi Rahmawati (28), salah satu pemudik yang melintas di alun-alun Brebes, turut mencoba kuliner khas Brebes ini. Perempuan asal Kota Solo itu menyebut kupat glabed sangat mengenyangkan.

“Sebenarnya ketika memakan kupat glabed ini udah pasti terasa kenyang banget. Mungkin karena santan, jadi berat dan mengenyangkan banget,” ujar Ajeng.

Sementara satai blengong terasa seperti satai daging sapi. Hanya saja, tekstur dagingnya disebutnya lebih terasa seperti ati ampela ayam.

Ajeng merasa kuliner tersebut sangat pedas, karena campuran cabai rawit yang mendominasi rasa. Oleh sebab itu, menurutnya, makanan ini tak cocok dihidangkan sebagai menu buka puasa lantaran membuat tenggorokan dan perut terasa panas.

Perempuan yang tengah dalam perjalanan mudik itu pun puas dengan kuliner itu. Dia mengaku rasa penasarannya terobati, lantara setiap tahunnya dia selalu hanya melewati kuliner itu.

“Sebenarnya lewat terus tiap tahun. Tapi baru penasaran sekarang dan akhirnya mampir sebentar hanya untuk mencoba,” kata dia yang tengah mudik bersama suaminya itu.
Kupat glabed dihargai Rp 7000 per porsi. Sementara sate blengong, dihargai Rp 7000 per tusuk sate.

Nasrul

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago