Pemerintah Provinsi Lampung akan mempromosikan wisata milenial untuk mengangkat kembali sektor pariwisatanya pasca-tsunami Selat Sunda.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dalam keterangan tertulis di Jakarta, mengaku pihaknya sudah membenahi 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas).
“Paling penting memulihkan citranya. Memulihkan kesan bahwa daerah itu rawan, kena bencana, bahaya, dan segala macamnya itu butuh waktu,” ujar Ridho yang ditulis Senin (14/1/2019).
Menurut dia, hal itu memang penting dan tak boleh terlewatkan untuk membangun kembali citra pariwisata Lampung pasca-tsunami.
Oleh sebab itu, salah satu cara memulihkan citra pariwisata Lampung adalah melalui generasi milenial dengan cara promosi destinasi wisata di media sosial.
“Promosi wisata milenial paling banyak di media sosial, maka kami akan bekerja sama dengan para travel blogger, Genpi (Generasi Pesona Indonesia) dan pemangku kepentingan lainnya lewat hasthag #Lampungitukerreen dan lain-lain. Banten juga bisa mencontohnya,” papar Ridho.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik strategi-strategi dari Banten dan Lampung. DAK (Dana Alokasi Khusus) sudah disiapkan, masing-masing Rp9 miliar untuk Banten dan Rp33 miliar untuk Lampung.
Menpar Arief Yahya berpesan untuk kembali mengelola tata ruang di tiap wilayah masing-masing.
“Sekarang adalah kesempatan baik untuk melakukan tata ruang dengan benar dalam membangun kembali wilayah-wilayah yang terkena dampak tsunami. Wilayah yang tidak terdampak, jangan diutak-atik,” kata Menpar.
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menerangkan wilayah Banten yang terkena dampak tsunami adalah di Serang dan Pandeglang yang sebagian besar wilyahnya merupakan destinasi wisata.
Termasuk di antaranya Pantai Anyer, Pantai Carita, hingga Tanjung Lesung. Andika melanjutkan, Pemprov Banten telah melakukan langkah-langkah seperti evakuasi, penanganan korban, hingga mendirikan hunian sementara.
Terkait pariwisata, sudah dilakukan perbaikan jalan dan persiapan beberapa aktivitas wisata.
“Jalan dari Carita hingga Tanjung Lesung yang rusak sudah kami data, yang jadi tanggung jawab provinsi sudah kita benarkan. Kami terus memberikan kemudahan wisatawan untuk perlebaran juga,” paparnya.
Selain itu, beberapa kegiatan wisata seperti ajang budaya juga sudah disiapkan di Anyer dan Tanjung Lesung. Diharapkan dengan itu, bisa menjadi promosi dan membuat wisatawan kembali datang berwisata ke Banten.
“Terkait pengembangan pariwisata Banten, potensi kami luar biasa. Ada wisata bahari, religi, cagar budaya, cagar alam dan lainnya. Bahkan banyak pabrik di Banten yang bisa dimanfaatkan menjadi wisata industri,” kata Andika.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…