Haji Dan Umrah

Layanan Haji 2024 di Saudi Sangat Berbeda, Petugas Wajib Melek Digital

Petugas haji 2024 wajib tahu bahwa transformasi digital membawa perubahan dalam sejumlah layanan publik di seluruh dunia, termasuk di Arab Saudi. Digitalisasi adalah cara untuk membuat pekerjaan lebih efisien dan terukur.

Arab Saudi telah berbenah dalam berbagai bidang pelayanan publik, termasuk dalam pelayanan jamaah haji. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut hampir semua pelayanan ibadah haji kini telah di-digitalisasi.

Disampaikan Yaqut dalam Bimtek Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, dia mewanti-wanti panitia haji agar beradaptasi menghadapi digitalisasi.

“Ketika ke Makkah akan ada banyak perubahan dari segi pelayanan. Salah satunya serba digitalisasi. Masuk Raudhah akan digunakan sistem digital. Antrean digital. Kalau petugas tidak tahu (digital), apalagi jamaah haji,” kata dia.

Salah satu contoh penerapan sistem digital yang paling terasa adalah penggunaan aplikasi Nusuk. Tanpa aplikasi ini, jamaah dipastikan tidak bisa masuk ke area Raudhah di Masjid Nabawi.

“Jangan harap jamaah haji bisa menikmati dan syahdunya di Taman Raudhah, tamannya Kanjeng Nabi, tidak bisa merasakan indahnya taman surga,” kata Menag.

Pihaknya menegaskan agar petugas haji segara mempelajari layanan digital yang ada di Arab Saudi. Ini untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi para jamaah.

“Tanya kalau tidak tahu, karena nanti kalau ada jamaah yang tanya tapi petugasnya tidak tahu, jadi bagaimana nanti. Jadi tolong dipelajari. Tak perlu malu tanya kalau tidak tahu,” katanya.

Tak mau ketinggalan, Kemenag juga telah mengembangkan platform digital yang berfungsi mencari jamaah yang tersesat dengan memanfaatkan teknologi Global Positioning System atau GPS.

Platform ini, kata Yaqut, juga akan dikembangkan untuk digunakan ke layanan lain, seperti untuk pengaduan terkait kekurangan makanan, untuk menyelesaikan persoalan seperti yang terjadi di Muzdalifah pada gelaran haji tahun lalu.

“Kejadian seperti tahun lalu di Muzdalifah bisa tertangani dengan cepat,” ujar ucapnya kepada para petugas haji 2024.

Diketahui, kuota jamaah haji Indonesia 2024 adalah sebanyak 221.000 orang. Indonesia juga mendapat tambahan kuota sebanyak 20.000 jamaah yang dialokasikan setengahnya untuk haji khusus.

Dengan begitu, jumlah kuota haji Indonesia 2024 setelah mendapat tambahan kuota adalah 241.000 orang yang terdiri atas 213.320 jamaah reguler dan 27.680 jamaah haji khusus.

TFA News

Lihat Komentar

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago