Kementerian Agama (Kemenag) mengundang perwakilan dari maskapai penerbangan di Indonesia dan Arab Saudi dalam proses lelang penyedia layanan penerbangan jamaah haji 2024.
Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag menginginkan proses lelang yang transparan dengan memberi kesempatan yang sama kepada seluruh maskapai di kedua negara tersebut.
“Kami telah mengundang seluruh maskapai penerbangan nasional Indonesia dan Arab Saudi,” kata Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab, di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Proses lelang tersebut digelar dalam Rapat Koordinasi Penyediaan Transportasi Udara bagi jamaah haji Indonesia yang berlangsung di Jakarta, Selasa 12 Desember 2023.
Dalam rapat tersebut, dijelaskan secara teknis terkait proses lelang penyediaan layanan penerbangan. Dalam agenda tersebut tutur hadir perwakilan dari Garuda Airlines, Saudia Airlines, Lion Air, Flynas, Air Asia, Pelita Air, dan Citilink serta perwakilan dari Kementerian Perhubungan.
Mengenai regulasi administrasi, teknis, standar layanan penerbangan dan masa operasi haji, Kemenag telah mengaturnya dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) No 1082 Tahun 2023 tentang Pedoman Penyediaan Transportasi Udara Jemaah Haji Tahun 1445 H/2024 M.
“Kami telah membuka proses penyediaan transportasi udara dan diharapkan tahapan negosiasi harga selesai pada 21 Desember 2023. Sehingga, kita dapat segera mengusulkan rancangan biaya haji yang dituangkan dalam Keputusan Presiden tentang Biaya Penyelenggaraan Haji Indonesia atau BPIH,” kata Saiful.
Perlu diketahui, skema penerbangan pada penyelenggaraan haji reguler tahun depan mengalami sedikit perbedaan dengan sebelumnya. Penerbangan jamaah tetap dilakukan dalam dua gelombang.
Gelombang pertama berangkat dari Tanah Air dan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Gelombang kedua berangkat dari Tanah Air dan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah. Namun, masa penerbangan dan komposisinya berubah.
“Komposisi penerbangan gelombang pertama dan kedua tidak lagi 50 persen berbanding 50 persen. Untuk 2024, masa penerbangan gelombang pertama dari Indonesia ke Madinah direncanakan berlangsung selama 12 hari dengan 40 persen jamaah. Sedang masa penerbangan gelombang kedua dari Indonesia ke Jeddah berlangsung selama 18 hari dengan 60 persen jamaah,” ujar Saiful.
Hal yang perlu menjadi perhatian karena calon haji 2024 masih banyak yang berusia lanjut, angkanya mencapai 46 ribu jamaah. Maka diharapkan bagi maskapai untuk menyediakan pelayanan yang ramah dan berkualitas bagi jamaah lanjut usia.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…
Lihat Komentar