Toraja, ingatan yang pertama muncul mendengar daerah tersebut yaitu tentang upacara kematiannya yang melegenda. Bagaimana tidak, upacara kematian suku Toraja bisa dilaksanakan empat hingga tujuh hari dengan biaya ratusan juta hingga milyaran.Keunikan lain, jenazah disemayamkan di dalam bukit-bukit tinggi bebatuan setelah diadakan upacara akbar yang dikenal dengan istilah Rambu Solok.
Tidak heran jika lokasi wisata di Toraja adalah perpaduan antara budaya, ritual, dan kematian. Dari sekian banyaknya tujuan wisata di Toraja, kita dapat menjumpai kuburan tua di Toraja yang diperkirakan di buat abad 16 yaitu Kuburan Batu Lemo.
Kuburan batu Lemo terletak di desa (lembang) Lemo Kecamatan Makale Utara sekitar 12 km sebelah selatan Rantepao atau 6 km sebelah utara Makale, Toraja. Dari penjelasan masyarakat sekitar, dinamai Lemo karena model liang batu berbentuk bundar dan berbintik-bintik menyerupai buah jeruk atau limau.
Di sana kita diperlihatkan hamparan kuburan terbuka yang melekat di dinding tebing dan berjajaran tau-tau (patung representasi dari orang meninggal) di depannya. Patung Tau-tau selain bernuansa mistik, tapi juga menyiratkan keterampilan seni tinggi masyarakat Toraja.
Kuburan-kuburan batu itu disebut juga sebagai liang paa’ (gua yang dipahat). Di lubang kuburan tersebut berukuran kurang lebih 3 x 5 meter yang berisikan satu keluarga. Tampak peti-peti mati ditumpuk atau diatur sedemikian rupa sesuai garis keturunan atau keluarganya. Bagian depan lubang berfungsi untuk memasukan jenazah, beberapa ada yang ditutupi pintu kayu berukir atau hanya penutup dari bambu.
Kurang lebih ada sekitar 75 lubang pada dinding cadas bukit yang berisi jenazah, dan menurut penduduk sekitar rata-rata dari kelas bangsawan. Di kelilingi gugusan pohon dan bukit hijau, Lemo membawa kita pada suasana ritus kematian yang sakral dibalut kebudayaan yang mengakar, penuh dengan nilai-nilai kepercayaan.
Hamparan sawah dengan udara dingin dan sejuk seolah meredakan nunasa mistis Lemo digantikan lanskap alam yang menyatu dengan keramahan dan ragam budaya di bumi Tana Toraja.
Bukan hanya hamparan kuburan di atas bukit batu yang kita temui di Lemo, tapi juga berdiri gagah rumah adat yang dikenal dengan istilah Tongkonan. Atapnya melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan bambu dan biasanya di bagian depan berderet tanduk kerbau, semuanya penuh dengan nilai simbolis. Pesona Lemo yang menawarkan keindahan dan kemistikan ini mengundang daya Tarik wisata tidak ada hanya domestik namun dari berbagi mancanegara.
Akses menuju kawasan kuburan Batu Lemo Tana Toraja tidak jauh dari Makale Ibu Kota Rantepao dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dan biaya masuk yang sangat terjangkau. Meskipun Lemo ini adalah area pemakaman, namun anda tidak perlu kawatir, sudah banyak fasilitas-fasilitas umum di sana.
Di depan pintu masuk berjajaran ruko-ruko yang menjual souvenir-souvenir khas Toraja seperti kerajinan Tau-tau, kain songket, dan manik. Masyarakat sekitar Lemo sebagian berprofesi sebagai pengarajin souvenir, sehingga wisatawan bisa menyaksikan langsung pembuatan dan pengukiran Tau-tau yang eksotis itu.
Dari Lemo kita bisa menyaksikan sebuah kebudayaan tradisi adat yang masih sangat dijunjung tinggi tentang ritual kematian. Wisata budaya yang beriringan dengan religi ini menunjukan kekayaan budaya Indonesia yang patut diapresiasi. Wisata religi di Indonesia perlu mendapatkan perhatian, terutama dalam upaya menjaga dan melesatarikanya.
Pengalaman mengunjungi Lemo, bukan hanya pengalaman wisata yang didapatkan, namun juga pengalaman religiutas sebagai refleksi spiritual akan kedudukan kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang nantinya akan kembali pada-Nya.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…