Malang mendapat julukan “kota transit” dalam dunia pariwisata. Kota yang sejuk itu menjadi tempat singgah sebelum wisatawan pergi ke tempat-tempat tujuannya di sekitar Jawa Timur.
Setelah menginap , wisatawan bisa menuju Kota Batu, Gunung Bromo dan pantai-pantai yang berada di Malang Selatan.
Pada akhir pekan, kota ini menjadi ramai dengan pengunjung penikmat wisata. Mereka menikmati destinasi wisata plus kuliner yang menggoyang lidah.
Sumber daya tersebut dimanfaatkan pemerintah setempat untuk membuat regulasi perhotelan. Kemudian pelaku bisnis perhotelan menjadi eksekutornya.
Berbagai hotel terus bermunculan meski tingkat pemasaran belum tentu bertambah. Kunci bisnis mereka ada pada fasilitas dan pelayanan. Tamu hotel pasti menginginkan keduanya. Kuliner di dalamnya sudah pasti menggugah selera.
“Ini juga menjadi faktor yang membuat tamu ingin kembali lagi,” ujarnya.
Hotel Malang menyediakan ruang pertemuan
Banyak hotel di kota ini menyediakan ruang pertemuan. Salah satunya Hotel Savana. Hotel ini memang lebih mengutamakan fasilitas ruang pertemuan. Penginapan lain ada yang menyiapkan fasilitas yang sama, tapi tidak sebanyak di Savana.
Di dalam satu area biasanya akan dilengkapi ruang pertemuan yang lokasinya berdekatan. Tujuannya, agar dapat memudahkan kliennya terutama yang memiliki banyak peserta dalam satu kegiatan.
“Dari sisi //layout//-nya juga berbeda. Hotel lain biasanya dibagi ruang //meeting// kecil yang letaknya berjauhan sehingga tidak bisa berintegrasi. Kalau kita berjejer jadi memudahkan klien kita,” katanya.
Savana Hotel & Convention setidaknya memiliki 11 ruang pertemuan. Kemudian juga terdapat satu //ballroom// yang memiliki kapasitas 3.000 orang.