Oleh Yohana Vin Angelina
Jaraknya 62,6 km dari Kota Makassar, waktu tempuh yang dibutuhkuan sekitar 2-3 jam. Ini menjadi sebuah destinasi yang menawarkan segala fasilitas yang dibutuhkan para turis-turis lokal.
Mulai dari penginapan, street food, buah tangan, sampai furniture. Juga berbagai macam bunga yang dijejerkan dalam pot.
Tapi, apa hanya itukah yang menjadi ciri khas Malino? Orang-orang yang ditanya secara acak akan menjawab Malino dingin, pinus, tenteng (makanan khas Malino) sampai jawaban tersedikit alpukat.
Bukan hanya itu, Malino dikenal dengan ikon uniknya yaitu Kota Bunga. Julukan ini tidak lantas diberikan begitu saja sebab, ketika pertama kali sampai di Malino perhatian pelancong akan tertuju pada pohon-pohon yang berjejer rapi dipinggir jalan raya.
Pohon-pohon tersebut ditumbuhi oleh bunga-bunga berwarna merahyang menurut sejarahnya dibawa dan ditanam oleh orang-orang Belanda yang pernah menduduki Malino. Oleh sebab itu, Malino tidak hanya sebuah destinasi wisata namun Malino memiliki sejarahyang melingkupinya.
Malino sebagai kota dingin dipilih sebagai tempat berlangsungnya Konferensi Malino pada 15 Juli-25 Juli 1946 yang membahas mengenai rencana pembentukan negara bagian. Berbentuk federasi di Indonesia.
Serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Alasan dinginnya Malino sehingga dipilih sebagai tempat konferensi pada saat itu menjadi sebab kepala bisa segera dingin jika dalam konferensi terjadi perdebatan yang panas.
Terlepas dari sejarahnya, Malino yang dikenal sebagai kota yang sejuk menawarkan hal lain yaitu hutan pinus yang menambah kesan kabut nan dingin. Hutan pinus bahkan dijadikan oleh beberapa orang untuk dijadikan lokasi pengambilan gambar pranikah.
Hutan pinus dengan kesan misterius dan elegannya cocok dengan segala musim, cocok pada putihnya Idul Fitri sampai pohon terangnya hari Natal. Tidak hanya dalam bidang pariwisata pohon pinus menawarkan peluang pekerjaan bagi penduduk setempat yang memiliki kuda untuk memberikan tur keliling Malino.
“Malino tidak sedingin dulu, tapi tentengnya masih sama” Ujar Regina salah satu pelancong yang bersedia menyerahkan waktunya saat dimintai komentar mengenai jajanan khas Malino tenteng.
Tenteng adalah makanan berbentuk lempengan kecil yang bahannya terbuat dari kacang tanah dan gula merah yang dipadatkan. Tenteng menjadi jajanan ringan sekaligus ole-ole yang banyak dipilih pelancong enak, murah dan praktis.
Tenteng pun banyak dijual dipasar-pasar tradisional. Menghasilkan banyak keuntungan. Tentu saja, bukan hanya tenteng produk-produk Malino yang bisa dinikmati. Para pelancong pun bisa menikmati buah-buahan yang dihasilkan masyarakat setempat seperti Alpukat dan Markisa.
Ada juga makanan jenis lain seperti aneka keripik, tenteng wijen dan dodol (berbeda dengan tenteng, tenteng wijen tidak menggunakan kacang melainkan biji wijen). Lalu sayur-sayuran segar yang bahkan beberapa penjual baru memetiknya sebelum dijual sehingga sayur-sayuran tersebut segar.
Ada beberapa destinasi yang paling banyak dikunjungi oleh pelancong luar di Malino yaitu kebun teh dan kebun strawberry. Letaknya di Kecamatan Pattapang.
Di sana terdapat keindahan alam melalui petak-petak teh diiringi para petani yang sedang memetik daun-daun teh para pelancong. Biasanya duduk sambil meminum teh menikmati keindahan alam tersebut.
Untuk kebun strawberry biasanya para pelancong dapat memetik sendiri strawberry nya dengan dikelilingi hamparan pegunungan ditengah-tengah kebun teh tersebut.
Sederhana memang, wilayah ini dan para penduduknya yang hangat diistilahkan sebagai miniatur yaitu gambaran sebuah kota kecil. Dipenuhi pohon dengan kembang berwarna merah dan pohon pinus beserta biji-bijinya yang berjatuhan tampak serasi dengan bunga-bunga merah tersebut.
Ya benar, meskipun saat ini tidak sedingin dulu akibat pemanasan global. Kota ini masih menawarkan kenangan dan kesejukan.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…