Malunya Malaikat Dihadapan Ustman bin Affan

Bagikan

Utsman bin Affan menjadi salah satu sahabat utama di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sosok yang diberi julukan Dzu Nurain ini memiliki karakteristik khas yang menjadi keutamannya. Hal itu ditegaskan sendiri oleh Nabi Shallallahu’ alaihi wa sallam.

Salah satu kisah menggambarkan sifat mulia itu. Seperti diriwayatalan oleh Aisyah RA, suatu kali ayahandanya, Abu Bakar ash-Shiddiq meminta izin untuk bertemu dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketika itu, Nabi Shallallahu’ alaihi wa sallam sedang berbaring. Demi menyambut Abu Bakar, beliau shalallahu ‘alaihi wasallam pun menjawab salamnya. Posisi beliau tetap di atas tempat tidur, tetapi bagian gamisnya sedikit terangkat, sehingga menampakkan sebagian betisnya.

Selesai berbincang-bincang, Abu Bakar pun pamit. Tak lama kemudian, Umar bin Khatthab minta izin untuk menemui Rasulullah. Setelah menyampaikan maksud kedatangannya, Umar pun kemudian ikut pamit pergi dari rumah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

kini giliran Utsman bin Affan yang bertemu Rasulullah. Setelah memberi izin, Aisyah pun memerhatikan suaminya itu kini mengubah posisi duduknya, sehingga betisnya yang tadinya tersingkap, menjadi tertutup.

“Wahai Rasulullah, engkau tidak bersiap begitu bagi kedatangan ayahku (Abu Bakar) dan Umar,” tanya Aisyah.

“Utsman merupakan seseorang yang pemalu. Bila dia masuk, sedangkan aku masih berbaring, pasti dia malu untuk masuk dan akan cepat-cepat pulang, padahal belum dia menyelesaikan keperluannya. Wahai, Aisyah, tidakkah aku patut malu kepada seseorang yang dimalui (disegani) oleh para malaikat?” jelas Rasulullah.

Demikianlah, Nabi SAW menerangkan, bahkan para malaikat pun bersikap malu terhadap Utsman. Sifat itu merupakan teladan bagi umat Islam. Sebab, hal itu sendiri diajarkan oleh baginda shalallahu ‘alaihi wasallam. Dalam sebuah hadis, Rasul SAW bersabda, “Malu tidak menimbulkan sesuatu kecuali kebaikan.”