Ma’ruf Amin menerima undangan dari Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia dalam untuk menghadiri konferensi ekonomi Islam yang akan diikuti oleh 24 negara. Dalam acara itu, DMDI akan membahas isu-isu yang sedang dihadapi umat Islam saat ini.
Saat menemui Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin di Kantornya, Sekjen DMDI mengatakan bahwa, acara ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan antara masyarakat Islam sedunia, khususnya dalam bidang ekonomi Islam, dikutip dari Detikcom.
“Tema khusus yang diangkat adalah untuk menjalin hubungan ekonomi kepada masyarakat Islam dunia,” kata Sekjen DMDI Said Aldi Al Idrus di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).
Selanjutnya, Said Aldi mengemukakan bahwa nantinya dalam acara itu juga akan membahas mengenai pengungsi dalam konferensi yang akan diadakan pada 23 November.
Dia menuturkan akan membawa isu mengenai konflik yang melibatkan umat Islam di China hingga Pakistan yang saat ini sedang mengalami persoalan yang susah diselesaikan.
“Kita juga meminta kepada umat Islam khususnya di manapun berada untuk memperhatikan saudara-saudara kita yang sekarang lagi memang sangat sulit. Khusunya di China, Islam Uighur yang mereka sekarang tertekan dan itu benar dan saudara-saudara kita di Pakistan,” paparnya.
Pesan Ma’ruf Amin kepada DMDI Agar Menjaga Persatuan Umat
Said menuturkan Ma’ruf berpesan kepada DMDI untuk bisa berperan dalam mempersatukan umat Islam. Ma’ruf Amin, menurut Said, meminta DMDI bisa berperan aktif dalam persatuan Islam di seluruh dunia.
“Bapak Wapres berpesan kepada seluruh peserta Dunia Melayu Dunia Islam khususnya Dunia Melayu Dunia Islam Indonesia bisa menjadi perekat. Jadi, DMDI itu bisa menjadi perekat umat di mana saja berada,” terangnya.
Terkait masalah konflik yang menimpa umat Islam, Ma’ruf Amin meminta agar ada pendekatan baru yang harus ditempuh selain menggunakan kekuatan tentara bersenjata. Caranya, menurut Said Aldi, adalah melakukan hubungan baik dengan umat beragama lainnya.
“Harus ada pendekatan baru agar umat di mana saja bisa merasa nyaman. Harus ada pendekatan dengan umat-umat lain,” jelas Said Aldi di Jakarta.