Masjid Amr bin Ash merupakan masjid tertua di benua Afrika yang hingga kini masih bisa kita kunjungi. Dibangun pada 21 H (642 M), masjid tua ini juga merupakan masjid terbesar ke empat di dunia Islam.
Masjid Amr bin Ash berada tempat di jantung kota Kairo Lama, yaitu berdekatan dengan distrik Al-Fakhareen, Kairo, Mesir.
Sebelumnya, distrik ini merupakan tempat di mana orang Mesir kuno menyembah dewanya, yaitu Ra, atau Re, dewa matahari Mesir kuno. Hingga kini, wilayah ini masih berdiri komplek gereja Magirgis, yang juga berusia tua.
Saat pertama kali datang ke Mesir, sebagai pintu ke benua Afrika, Amr bin ‘Ash mendirikan tendanya di daerah yang kini kita kenal dengan nama Fustat untuk mengepung benteng Romawi guna menaklukkan Mesir.
Desain masjid Amr bin ‘Ash ini terinspirasi oleh kesenian agama Kristen Koptik dan Yahudi. Adapun menaranya, mengambil gaya dari arsitektur Yahudi. Menara ini pertama kali digunakan untuk menyerukan azan.
Sementara mimbarnya, terinspirasi dari kesenian Kristen Koptik. Konon, mimbar itu merupakan hadia dari Al-Muqawqis kepada Amr bin Ash. Al-Muqawqis merupakan penguasa Mesir sebelum dan sesudah Islam datang di negeri seribut menara ini.
Tiga Legenda yang Melekat di Masjid Amr bin Ash
Masjid ini memiliki tiga legenda. Yang pertama adalah tentang sumur di tengahnya. Menurut legenda setempat, orang yang mengambil air dari sumur itu, akan menikah, dan akan segera hamil.
Legenda kedua adalah tentang pilar-pilar masjid. Ada dua pilar di masjid ini. Menurut legendanya, jika ingin mengetahui seseorang itu berbohong atau tidak, suruh saja melewati pilar-pilar masjid itu.
Jika seseorang itu jujur, maka bisa dipastikan dia akan dengan leluasa melewati pilar tersebut dengan mudah. Namun jika berbohong, orang itu tidak akan bisa melewatinya.
Legenda terakhir adalah tentang Mihrab Nafisa, atau tempat di mana salah seorang cucu perempuan Nabi Muhammad dulu sering berdoa. Diyakini jika seseorang berdoa di mihrab ini, dengan mengangkat tangan, insyaallah akan terkabul doanya, dan senantiasa mendapat berkah.