Masjid Imam Syafi’i, Masjid Tertua di Kota Jeddah yang Jarang Didatangi Jamaah Umroh dan Haji

Bagikan

Kota Jeddah kerap menjadi destinasi yang dituju oleh para jama’ah haji dan umrah asal Indonesia. Salah satu kawasan yang kerap dikunjungi di Kota Jeddah adalah kawasan Kota Tua-nya yang pernah menjadi jantung Kota Jeddah ratusan tahun yang lalu.

Di kawasan Kota Tua Jeddah inilah berdiri Masjid Imam Syafi’i yang berdiri sejak 1200 tahun yang lalu, tepatnya pada masa Khalifah Umar Bin Khattab. Masjid ini terletak di Mazloum Lane di Jeddah dan dianggap sebagai salah satu situs bersejarah utama di kota.

Sebelum berubah nama, masjid ini dulunya dikenal sebagai Masjid Tua. Masjid Tertua di Kota Jeddah ini bukanlah merupakan bangunan yang megah sebab bahan yang digunakan untuk membangun masjid terdiri dari lumpur laut, batu bata, batu dan kayu, yang memberikan gambaran tentang cuaca dan lingkungan kondisi di Kota Jeddah pada saat itu.

Luasnya hanya sebesar separuh lapangan sepak bola dan diapit oleh sejumlah pintu masuk besar dari kayu di tiga sisi yang nampaknya sudah tak muda lagi. Jendela-jendelanya yang sudah nampak tua dilindungi teralis-teralis besi.

Cukup sulit untuk menemukan masjid ini karena letaknya yang diapit oleh labirin-labirin jalan dan bangunan-bangunan tua bertingkat yang menjulang tinggi. Banyak arsitektur bangunan yang mirip kerap membuat banyak pengunjung pusing untuk menemukan masjid ini.

Dari dalam, masjid tersebut berbentuk persegi panjang dengan dua ruangan di bagian barat dan timur. Bagian tengahnya dibiarkan tak beratap seperti layaknya desain kebanyakan masjid kuno di Hijaz. Kayu-kayu dan pilar-pilar batu yang menyangga masjid ini berasal dari belasan abad silam.

Nama masjid ini berubah bermula ketika pada pertengahan abad ke-13, saat kawasan Hijaz dikuasai amir Kesultanan Ayubiyah, Muzaffar Suleiman bin Saad Eddin Shahinshah II yang menganut mazhab Syafi’i.

Sang Amir dari Kesultanan Ayubiyah tersebutlah yang menamai masjid ini, merujuk kepada Imam Muhammad bin Idris Al-Syafi’i, seorang ulama yang mengembangkan fikihnya pada abad ke-8 di Makkah.

Menara tua di masjid ini berasal dari zaman Muzaffar dan menjadikannya sebagai bangunan asli masjid paling tua yang masih berdiri di Hijaz. Sementara sebagian pilar-pilar yang menyangga masjid dibangun dari masa Turki Utsmani menguasai Hijaz pada abad abad ke-16.
Masjid Imam Syafi’i kini masuk dalam situs warisan bersejarah dunia UNESCO.