Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terus memanfaatkan teknologi canggih untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah haji dan umrah baik di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi.
Dalam rangka memberi suasana sejuk dan menyenangkan bagi jamaah haji dan umrah di Masjidil Haram, pemerintah kerajaan memasang fasilitas baru berupa stasiun pendingin terbesar di dunia.
Alat pendingin buatan itu diharap mampu memberi udara sejuk di tengah teriknya Makkah saat jamaah sedang melangsungkan ibadah, dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (7/4/2022).
Stasiun pendingin itu tidak hanya membuat udara menjadi dingin, tapi juga menjernihkan. Alat ini pertama kali dioperasikan selama bulan suci Ramadan pada puncak musim umrah tahun ini.
Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci berusaha untuk memastikan udara segar di dalam Masjidil Haram menggunakan teknologi pemurnian udara sinar ultraviolet.
Kepresidenan membersihkan AC di dalam Masjidil Haram sembilan kali sehari, sebelum melepaskan udara yang dirawat dengan baik ke dalam masjid.
Proses penyaringan udara, yang memastikan kemurnian udara 100 persen, dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: memindahkan udara ke filter menggunakan kipas, menangkap polutan dan partikel, dan kemudian mendorong udara bersih kembali ke luar angkasa.
Direktur Administrasi Umum Operasi dan Pemeliharaan Masjidil Haram, Amer Al-Luqmani mengatakan ada dua mesin pendingin yang diletakkan di dalam Masjidil Haram.
“Ini merupakan yang terbesar di dunia, yaitu Stasiun Pendingin Aiyad yang mampu menghasilkan 35.300 ton udara dingin. Sementara kebutuhan udara dingin di Masjidil Haram hanya sebesar 24.500 ton,” kata dia.
Amer melanjutkan, pada stasiun pendingin baru, berkapasitas 120.000 ton udara dingin. Jumlah itu melebihi kebutuhan udara di Masjidil Haram.
Menurut dia, pihak pengelola Masjidil Haram terus melakukan pembenahan dan perawatan fasilitas pendingin di masjid tua itu dengan cara mengganti filter secara rutin dan memeriksa kesehatan mesin.