Ibadah Umrah menjadi pilihan alternatif bagi mereka yang belum berkesempatan berhaji ke Tanah Suci. Terlebih bagi masyarakat Indonesia. Sistem kuota membuat antrean pergi haji cukup lama.
Keinginan dan kerinduan untuk menapakan kaki di Tanah Suci dengan berhaji tentu jadi impian semua umat Muslim di seluruh dunia. Sayangnya, para jemaah perlu melalui masa tunggu untuk bisa mewujudkan itu semua.
Oleh sebab itu, banyak umat Muslim yang menyiasatinya dengan cara melaksanakan umrah. Sebab, mereka tidak perlu melalui masa tunggu untuk bisa menjalankannya.
Meski bukan yang utama, ibadah Umrah tak kalah istimewanya dengan Haji. Yuk kita simak keistimewaan ibadah umroh.
Keistimewaan ibadah umrah yang pertama tentu saja kesempatan untuk menjadi tamu Allah di Baitullah. Ini merupakan momen yang paling dinantikan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia.
Sebab, selain menjalankan rangkaian ibadah, Anda juga berkesempatan untuk beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Ada hadist yang menyebutkan bahwa umrah dapat menghilangkan kefakiran dan menghapus dosa.
Dari Abullah, Baginda Muhammad SAW bersabda:
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.”
(HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387)
Bila kita melihat saudara kita yang setelah pulang dari Haji atau Umrah maka terlihat kehidupannya semakin baik, rezekinya mengalir terus dan keluarganya bertambah berkah, itulah salah satu fadillah ibadah tersebut.
Seluruh biaya yang digunakan untuk berangkat Haji dan Umrah akan diganti oleh Allah SWT dengan berlipat-lipat.
Dari Ibnu abbas radhiallaahu anhu meriwayatkan bahwa Ummu Salaim radhiallaahu anhu pernah datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, dan berkata: “Ya Rasulullah (suamiku) Abu Thalhah dan puteranya telah pergi menunaikan haji dan meninggalkan aku di rumah. “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, menjawab “Wahai Umu Sulaim, melakukan satu umrah di dalam bulan Ramadhan adalah sama ganjarannya dengan haji yang dilakukan bersamaku.”
“Umrah pada bulan Ramadhan itu bagaikan haji bersamaku (Nabi saw).” (Shahih; Shahih Al-Jami’ hadits no. 4098).
Para jamaah umroh selama mukim di Madinah maupun Makkah, maka tidak ada kegiatan lain kecuali tiga hal. Yaitu, sholat berjamaah ke Masjid Nabawi atau Masjidil Haram, berzikir-berdoa-dan tadarus Al Qur’an serta makan dan tidur.
Dengan begitu sebenarnya banyak waktu luang bagi jamaah karena tidak ada kegiatan bekerja dan urusan keluarga sebagaimana di tanah air. Selain ibadah wajib, jamaah umroh bisa lebih bebas melakukan ibadah sunah, baik di malam hari maupun di waktu dhuha.
Namun ada satu ibadah yang kadang sulit dilakukan di tanah air karena kesibukan pekerjaan, yaitu ibadah seusai sholat subuh hingga waktu matahari terbit tiba dengan dilanjutkan ibadah sholat dua rakaat.
“Barang siapa shalat Shubuh berjamaah, kemudian duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah secara sempurna, sempurna, sempurna.”
(Shahih; Shahih Al-Jami’ hadits no. 6346).
“Barang siapa berjalan untuk shalat wajib berjamaah maka itu pahalanya seperti pahala orang yang berhaji dan ihram. Barang siapa berjalan untuk shalat sunnah maka itu seperti pahala umrah.” (Hasan; Shahih Al-Jami’ hadits no. 6556).
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…