Mau Tahu Pusat Pertanian Saudi? Datang ke Thaif

Bagikan

Thaif dikenal sebagai jantung pertanian Arab Saudi. Masyarakat di sana aktif menggarap kebun dan sawah untuk menghasilkan tanaman pangan dan hortikultura.

Berikut ini adalah contoh beberapa hasil pertanian Thaif.

Delima Thaif

Jika musim panen tiba, belasan truk akan berseliweran di sana mengangkut delima para petani menuju Jeddah. Dari kota transit ini, delima Thaif akan dibawa ke Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh.

Pesaing hasil pertanian Thaif ini adalah delima Yaman dan Mesir. Harganya bervariasi. Biasanya sekitar 8 – 10 Riyal per kilogram.

Anggur Thaif

Hasil pertanian Thaif lainnya adalah anggur. Bentuknya tak terlalu besar: seukuran ibu jari tangan orang dewasa.

Warnanya hijau. Rasanya manis segar. Sangat nikmat dicicipi di tengah udara panas Saudi yang begitu menyengat.

Anggur sangat mudah ditemukan sekitar Thaif dan kota-kota lain di Saudi. Baik swalayan modern maupun pasar tradisional pasti menjual buah satu ini.

Buah dan minyak Zaitun

Lainnya adalah zaitun. Perkebunannya membentang luas hingga puluhan hektare. Kalau sudah dipanen, buah-buah itu tampak berwarna hijau dibawa dengan truk besar menuju pabrik.

Di sana zaitun akan dipisahkan dari tangkai. Kemudian diolah menjadi minyak yang berkualitas.

Tampak minyak zaitun berwarna hijau mengeluarkan aroma khas. Komoditas ini biasa dimanfaatkan untuk menggoreng berbagai masakan atau sekadar ditaburkan di makanan seperti salad dan pasta.

Selain kandungan gizinya yang tinggi, rasa dan aroma minyak zaitun menggugah selera makan siapa pun yang menikmatinya.

Zaitun juga dimanfaatkan untuk melembabkan dan melembutkan kulit. Biasanya kaum hawa menggunakan minyak ini sebagai masker wajah.

Sebagian orang mengonsumsi minyak zaitun untuk menekan kolesterol dalam darah. Masyarakat Saudi tak kesulitan mendapatkan minyak tersebut.

Hanya dengan merogoh kocek 20-50 Riyal, mereka mendapatkan komoditas tersebut mulai 200 hingga 1000 mililiter.

Thaif juga dikenal sebagai penghasil bunga yang dijual di pasaran. Sari bunga juga diolah untuk menjadi parfum, seperti amber, misik, dan jasmin, yang biasa diborong jamaah haji untuk dibagikan kepada kerabat mereka.