Lomba Artikel

Menepi Sejenak dari Kota Dimanja Gurihnya Sabana Merbabu via Selo

Oleh: Muhammad Syifaurrafid

Beruntunglah kita sebagai warga negara Indonesia. Indonesia dianugerahi keindahan alam yang menakjubkan. Kita bisa menemukan keindahan Indonesia dari ujung barat hingga ujung timur. Dari Pulau Weh hingga Merauke. Mengetahui hal ini, hendaknya kita bersama-sama melestarikan alam Indonesia ini agar keindahannya tetap terjaga. Kelak semoga anak cucu kita dapat menikmati keindahan alam Indonesia ini.

Salah satu keindahan Indonesia dapat kita temukan di Gunung. Salah satu gunung yang memiliki keindahan tersendiri adalah Gunung Merbabu. Gunung ini memiliki ketinggiian 3.145 mdpl. Gunung Merbabu terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Kali ini yang akan kita bahas adalah Gunung Merbabu pendakian via Selo Kabupaten Boyolali. Pendakian Gunung Merbabu via Selo ini memiliki keunikan tersendiri yaitu pada sabananya. Sabana Gunung Merbabu via Selo ini begitu memanjakan mata bagi para wisatawan. Basecamp pendakian Merbabu via Selo ini juga bersebrangan dengan basecamp pendakian Gunung Merapi via Selo.

Jalur Selo ini merupakan jalur terpanjang daripada jalur lainnya. Jalur Selo ini walaupun jalur terpanjang  akan tetapi banyak bonusnya. Bonus disini maksudnya adalah banyak jalan yang landai. Gunung Merbabu merupakan kawasan Taman Nasional, jadi untuk memasuki kawasan Gunung Merbabu harus membayar registrasi dan mendapatkan Simaksi (Surat Memasuki Kawasan Konservasi).

Harga registrasi dan Simaksinya pun masih terjangkau. Disarankan untuk tidak mendaki tanpa Simaksi karena sangat berbahaya jika mungkin terjadi hal yang tidak diinginkan. Perlu diperhatikan sebelum mendaki untuk mempersiapkan logistik sematang mungkin terutama air, karena pada jalur ini tidak ada sumber mata air.

Akses ke basecamp via Selo ini mungkin akan sulit dijankau dengan kendaraan umum karena memang terletak jauh dari kota, Boyolali maupun Magelang. Jika dari Boyolali, ada angkutan sampai ke Pasar Selo dan ke basecampnya bisa naik ojek atau berjalan kaki. Kalau dari Magelang atau Yogyakarta bisa naik bus sampai pertigaan Blabak kemudian ada angkutan sampai gardu pandang Keteb.

Untuk sampai ke Selo bisa menumpang mobil sayur atau truk, biasanya tidak dipungut biaya kalau lebih baik memberi upah seikhlasnya. Jika punya kendaraan pribadi khususnya motor  lebih mudah lagi dalam mobilisasi menuju basecamp Selo.

Dalam pendakian Gunung Merbabu via Selo pendaki akan melewati lima pos sebelum ke puncak. Pos 1 masih dalam kawasan vegetasi hutan atau pepohonan. Kemudian pos 2 yang sudah di ujung vegetasi pepohonan. Pos 3 sudah  di luar vegetasi pepohonan. Setalah itu baru sabana 1 dan sabana 2. Setelah melewati sabana tersebut pendaki bisa meneruskan perjalanan ke  tanjakan terakhir, Puncak Kenteng Songo.

Estimasi waktu pendakian dari basecamp ke puncak adalah 9 jam. Perjalan dari basecamp ke pos 1 kira-kira 2,5 jam dengan trek yang landai dan panjang. Dari pos 1 ke pos 2 kira-kira menempuh waktu 30 menit, dan dari pos 2 ke pos 3 kira-kira 1 jam. Kemudian dari pos 3 ke sabana 1 kira-kira 2 jam dan dari sabana 1 ke sabana 2 kurang lebih 1 jam. Terakhir perjalanan ke puncak menempuh waktu 2 jam.

Sabana 1

Setalah dari pos 3 yang biasanya digunakan sebagai tempat bermalam, pendaki akan sampai ke sabana 1. Waktu tempu dari pos 3 ke sabana 1 kira-kira 2 jam. Perjalanan ke sabana 1 ini agak lama karena melewati trek yang lumayan terjal. Di sabana 1 ini terhampar pemandangan hijau rumput yang indah. Di sabana 1 ini juga bisa digunakan untuk mendirikan tenda dan bermalam karena cukup luas. Ke arah puncak terlihat bukit diselimuti rerumputan dan perdu yang  menyenangkan hati. Belum sampai puncak keletihan pendaki mungkin sedikit terbayar dengan suguhan kemewahan sabana 1 ini. Sabana 1 ini juga nyaman untuk beristirahat sejenak sembari menikmati keindahannya.

Sabana 2

Setalah melewati indahnya sabana 1 pendaki dapat meneruskan perjalan ke sabana 2. Perjalanana ke sabana 2 dari sabana 1 menempuh waktu kira-kira 1 jam. Jalan menuju sabana 2 pun tidak begitu terjal. Sabana 2 juga tempat favorit para pendaki untuk mendirikan tenda dan bermalamkarena sabana 2 ini juga cukup luas.

Pemandangan padang rumput di sabana 2 tak kalah indah dari sabana 1. Jika melihat arah puncak terlihat bukit dan dibelakangnya adalah tanjakan terakhir menuju puncak. Kenampakan ini membuat tidak sabar lagi untuk mencicipi puncak. Sabana 2 ini seperti sebuah lembah yang dikelilingi bukit. Di sini kita bisa melihat ada sebuah pohon mungil yang berdiri kokoh sendirian di tengah padang rumput. Jika kita melihat membelaknagi arah puncak, tersuguhi pemandangan yang membuat lupa akan keletihan mendaki. Terlihat sabana 1 terhampar luas. Jika ramai pendaki yang mendirikan tenda di sabana 1 maka akan terlihat warna-warni tendanya. Dibelakangnya lagi terlihat dengan gagah Gunung Merapi berdiri kokoh.

Puncak Kenteng Songo

                                             

Setalah menikmati sabana 2, puncak menanti di atas. Dari sabana 2 ke puncak menempuh waktu kira-kira 2 jam. Perjalanan ke puncak memang agak panjang dengan trek yang relatif menanjak terus. Ketika perjalanan di tanjakan terakhir, akan semakin terlihat pemandangan yang semakin luas ke cakrawala. Kita bisa mendaki santai perlahan sambil menikmati pemandangan.

Ketka sampai di puncak kita bisa melihat pemandangan yang lebih bebas. Kita bisa melihat ke segala penjuru cakrawala. Terlihat kenampakan Gunung Merapi yang berdiri kokoh. Begeser ke utara sedikit terlihat punggung Gunung Merbabu yang merupakan jalur pendakian via Wekas. Melihat ke arah timur kita akan menemukan eloknya Danau Rawa Pening. Kemudian ke arah barat laut samar-samar terlihat berjajar Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dan Gunung Prau.

Dari keindahan alam Merbabu ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa suatu kenikmatan dan keindahan harus diraih dengan usaha terlebih dahalu. Kita harus  bekerja keras dahulu sebelum mendapatkan hasil yang memuaskan. Kita tidak bisa melakukan hal dengan instan melulu. Melihat keindahan alam di Indonesia seyogyanya kita sebagai wisatawan atau tamu bagi alam untuk tidak berbuat semena-mena. Dan pesan dari penulis agar selalu menjaga kelestarian alam Indonesia dan “Buanglah sampah pada tempatnya!”.

 

 

Marshal

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago