Lomba Artikel

Mengenal Lebih Dekat Gunung Merapi di Museum Gunungapi Merapi

(Nur Rizna Feramerina)

Museum Gunungapi Merapi (MGM) merupakan museum yang digunakan sebagai wadah pendidikan dan juga untuk menyimpan koleksi-koleksi yang berhubungan dengan Gunung Merapi. Museum ini berada di Sleman, Yogyakarta atau lebih tepatnya berada di Jalan Boyong, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

 

MGM dibangun pada tahun 2005 kemudian diresmikan pada tahun 2009 dan dibuka untuk umum pada tahun 2010. MGM berdiri di atas tanah seluas 3,5 hektare. Koleksi-koleksi yang ada di Museum Gunungapi Merapi antara lain adalah batu lava dari beberapa gunung api di Indonesia, alat-alat yang digunakan untuk memantau aktifitas gunung api, penjelasan mengenai sejarah gunung api di Indonesia, miniatur Gunung Merapi dan masih banyak lagi.

Beberapa koleksi di MGM sendiri merupakan sumbangan dari Badan Geologi, Bank Indonesia serta sumbangan-sumbangan dari masyarakat sekitar Gunung Merapi.

Jumlah pengunjung yang datang ke MGM mencapai ratusan orang tiap harinya, bahkan ribuan pada akhir pekan. Menurut data yang dimiliki oleh MGM, sepanjang tahun 2018 kurang lebih sudah ada 200.000 pengunjung yang datang ke MGM.

Fasilitas-fasililtas yang disediakan di MGM antara lain adalah ruang auditorium, open theater, mushola, kios souvenir juga home theater. Home theater merupakan salah satu fasilitas yang banyak digunakan oleh para pengunjung untuk mengetahui lebih jauh tentang Gunung Merapi lewat sebuah film dokumenter. Film tersebut menjelaskan gambaran serta upaya evakuasi saat letusan Gunung Merapi pada tahun 2010. Kemudian ada open theater, fasilitas ini bisa digunakan sebagai tempat untuk pentas seni, gathering maupun acara sosial. Selain fasilitas tersebut, MGM juga menyediakan pemandu wisata untuk para wisatawan yang ingin mendapatkan penjelasan lebih lengkap tanpa dipungut biaya.

MGM beroperasi pada Selasa-Jum’at, dan dibuka pukul 08.00-15.30 WIB. Namun pada Jum’at MGM beroperasi mulai pukul 08.00-14.30 WIB. Harga tiket masuknya pun relatif murah, pengunjung hanya perlu membayar Rp 5.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 10.000 untuk wisatawan asing. Jika ingin menonton film dokumenter, maka akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 5000 untuk wisatawan domestik dan Rp 10.000 untuk wisatawan asing.

Marshal

Lihat Komentar

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago