Mengenal Masjid Bir Ali, Tempat Miqat Jamaah Haji Indonesia di Madinah

Cerita Dibalik Miqat Bir Ali, Tempat Bernaung Rasulullah SAW Sebelum Umrah

Bagikan

Masjid Bir Ali, adalah nama yang populer bagi jamaah haji gelombang pertama yang terlebih dahulu harus singgah di Kota Madinah, untuk menunaikan ibadah haji atau umrah di Makkah.

Masjid Bir Ali adalah lokasi yang menjadi miqat makani atau batas tempat memulai ibadah haji atau umroh, bagi jamaah yang berangkat ke Makkah lewat jalur Kota Madinah.

Seperti yang dilakukan jamaah haji 2024 Gelombang Satu yang berangkat dari Madinah.

Kawasan ini juga disebut dengan Zulhulaifah. Di sini, jamaah menunaikan shalat sunnah dua rakaat dan berniat ihram sebelum berangkat menuju Makkah.

Masjid yang bernama Masjid Miqat Zulhulaifah atau Masjid Asy-Syajarah terletak di Jalan Raya Madinah-Makkah, sekitar 11 km dari Masjid Nabawi. Bagi jamaah Indonesia, tempat ini lebih familiar dengan Masjid Bir Ali.

Jamaah haji Indonesia sudah tiba di Madinah sejak tanggal 20 Mei 2024, dan akan tinggal selama 9 hari untuk kemudian secara bertahap beranjak ke Makkah.

Mengapa Disebut Masjid Bir Ali?

Penyebutan Bir Ali, karena tempat ini tadinya merupakan sumur-sumur yang digali oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. Bir artinya sumur, jamaknya bi’yar, sedangkan Ali, merujuk pada Sayyidina Ali.

Maka tempat ini disebut Masjid Bir Ali atau Sumurnya Ali. Namun, bekas galian sumur-sumur tersebut sudah tidak bisa ditemukan.

Nama lainnya, Masjid Asy-Syajarah, yang berarti masjid pohon. Dinamakan demikian karena masjid ini dibangun di bawah pohon yang pernah jadi tempat berteduhnya Nabi Muhammad SAW.

Alkisah, Nabi Muhammad SAW berteduh di tempat ini setelah Perjanjian Hudaibiyah dilanggar, yaitu pada tahun keenam Hijriyah atau 628 M. Nabi singgah di sini, dan mengenakan pakaian ihram.

Hal yang sama terjadi ketika Nabi berangkat untuk Umrah Qadha dan juga pada Haji Wada’.

Masjid ini berbentuk persegi empat seperti benteng. Bangunan utama masjid berada di tengah-tengah dikelilingi dengan koridor panjang. Koridor ini dihiasi dengan arcade yang di bagian sisi dalamnya berwarna kemerah-merahan. Tembok luarnya didominasi oleh warna krem.

Masjid Bir Ali dibangun dengan gaya arsitektur Islam, dengan pengaruh Mamluk dan Bizantium.