Mungkin sosoknya jarang terdengar di telinga masyarakat. Sosok Aban bin Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhuma merupakan seorang imam yang fakih. Ia lahir di kota Madinah sekitar tahun 20 H. Ibunya adalah Ummu Amr binti Jundub bin Amr bin Humimah bin al-Harits ad-Dausi.
Ibnu Saad mengatakan, “Ia lahir dalam keadaan bahagia. Karena itu diberi kun-yah Abu Said (Bapak Kebahagiaan).”
Aban kecil tumbuh besar di lingkungan terbaik. Ayahnya, al-Khalifah ar-Rasyid, Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu. Sang ayah sangat perhatian dengannya. Di bawah pengasuhan sang ayah, yang merupakan orang yang pertama-tama memeluk Islam, seorang yang disebut Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penghuni surga, malaikat malu padanya, tentu Aban memiliki ayah sekaligus mentor hidup yang sangat istimewa. Menjadikannya tumbuh di salah satu rumah terbaik di kota Madinah. Dan lingkungan kampungnya, adalah tak kalah istimewa, Kota Madinah. Tempat mayoritas sahabat hidup. Dan aroma kenabian masih terhendus di tiupan angin Madinah.
Karena Lingkungan yang istimewa ini membuat pengaruh besar dalam pemikiran dan keilmuan Aban. Hingga akhirnya ia menjadi tokoh ulama tabi’in dan ulama Madinah yang terpandang. Amr bin Syu’aib mengatakan,
“Aku tidak melihat seorang pun yang lebih berilmu darinya dalam permasalahan hadits dan fikih.” (al-Bidayah wa an-Nihayah, Juz: 3, Hal: 18).
Bilal bin Abi Muslim mengatakan, “Aku melihat Aban bin Utsman, antara kedua matanya terdapat samar-samar bekas sujud.” (ath-Thabaqat al-Kubra li Ibni Saad, No: 5912).
Ali bin al-Madini mengatakan bahwa Yahya bin Said bin Qahthan berkata tentang Aban, “Ia termasuk 10 orang ahli fikih Madinah.” Ali bertanya, “Siapa saja mereka?” “Said bin al-Musayyib, Abu Salamah bin Abdurrahman, al-Qasim bin Muhammad, Salim bin Abdullah (bin Umar bin al-Khattab), Aurah bin az-Zubair, Sulaiman bin Yasar, Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah, Qabishah bin Dzuaib, Khairjah bin Zaid bin Tsabit, dan Aban bin Utsman,” jawab Yahya bin Said. (al-Madkhal ila as-Sunan al-Kubra, Juz: 1, Hal: 154).
Tak hanya itu Aban juga dikenal sebagai seorang periwayat hadits terpercaya. Ia meriwayatkan hadits dari ayahnya dan sahabat-sahabat Nabi yang lain. Seperti: Zaid bin Tsabit, Usamah bin Zaid, dll. Imam Muslim, at-Turmudzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, meriwayatkan hadits darinya.